TRIBUNNEWS.COM - Sosok pemeran Deadpool Ryan Reynolds sepertinya tak hanya mahir berakting, namun dirinya juga pandai berbisnis.

Seperti yang diketahui sebelumnya, selain menjadi bintang film Ryan Reynolds juga memiliki beberapa usaha sebagai sampingannya.

Usaha yang dimiliki Reynolds sendiri antara lain perusahaan Marketing Maximum Effort, Produsen Miras Aviation Gin, Jasa sekuritas siber 1Password , dan jasa konsultan Wealthsimple.

Selain perusahaan tersebut, ada satu lagi usahanya yang kini jadi sorotan.

Usaha tersebut adalah produsen kartu SIM atau seluler Mint Mobile.

Nama Mint Mobile ini baru-baru ini menjadi sorotan lantaran baru saja diakuisisi oleh raksasa industri seluler T-Mobile.

Dikutip dari Variety pada hari Rabu (15/3/2023), Reynolds membenarkan kabar bahwa Mint Mobile telah diakuisisi T-Mobile.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan milik pemeran tokoh superhero Deadpool tersebut dihargai hingga $1,35 miliar.

Kabar akuisisi ini sendiri dibagikan Ryan Reynolds melalui akun Twitter-nya

Dalam perjanjian tersebut, yang diharapkan akan selesai akhir tahun ini, T-Mobile akan mengakuisisi Ka'ena Corp. dan anak perusahaannya serta merek: Mint Mobile, layanan nirkabel internasional Ultra Mobile, dan toko grosir Plum.

T-Mobile mengatakan bahwa mereka akan dapat "memanfaatkan keahlian pemasaran digital [direct-to-consumer] terdepan dari Mint sebagai bagian dari portofolio yang lebih luas untuk mencapai segmen pelanggan dan wilayah baru".

Setelah kesepakatan selesai, pendiri Mint Mobile David Glickman dan Rizwan Kassim akan tetap berada di T-Mobile untuk mengelola merek-merek tersebut, yang akan "secara umum" beroperasi sebagai unit bisnis terpisah.

Reynolds yang memiliki 25 persen saham Mint Mobile sendiri akan terus berperan sebagai juru bicara kreatif untuk Mint.

T-Mobile menyatakan bahwa mereka sepakat untuk menjaga harga paket data andalan Mint Mobile, yang dimulai dari $15 per bulan untuk akses unlimited serta 4 GB data per bulan.

T-Mobile sendiri akan membayar hingga maksimal $1,35 miliar untuk mengambil alih Ka'ena, dengan 39 persen tunai dan 61 persen saham.

Harga yang dibayar oleh T-Mobile tergantung pada kinerja Ka'ena selama periode tertentu sebelum dan setelah akuisisi, serta tergantung pada penyesuaian modal kerja dan cadangan kontrak lainnya.

T-Mobile menyatakan bahwa saat ini mereka tidak berharap transaksi ini akan mempengaruhi panduan keuangan perusahaan pada tahun 2023 atau program pembelian kembali saham yang sedang berlangsung.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)