Nursyah Bantah Indah Permatasari Kerja untuk Lunasi Utangnya: Saya Memang Pekerja Keras
Namun, Nursyah tidak membenarkan jika dirinya meminta Indah Permatasari bekerja untuk melunasi utangnya.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Pravitri Retno W
Nursyah menegaskan dirinya tak pernah membebankan utang tersebut pada Indah.
"Karena kantor baru dibangun, jadi saya harus kerja keras itu di pasar."
"Kantor itu benar saya utang, tapi bukan untuk dibayarkan (lunasi) anak, bukan," ucap Nursyah.
Lantaran dari penghasilannya berjualan barang bekas, Nursyah berhasil menlunasi sendiri utang tersebut.
"Dari dulu saya (utang). Alhamdulillah saya jualan barang bekas, Pak Haji Mustamin itu yang puluhan juta alhamdulillah (lunas)," tutup Nursyah.
Baca juga: Bangun Rumah Mewah untuk Indah Permatasari, Arie Kriting: Bukti Saya Pasangan Bertanggung Jawab
Sebelumnya, Nursyah mengungkapkan bagaimana Indah Permatasari waktu kecil pernah menangis melihat dirinya ditagih utang.
Dikatakan Nursyah, dirinya dulu pernah memiliki utang Rp 5 juta tetapi telat membayarkan sesuai perjanjian.
Alhasil, pemilik uang menagih utang sambil marah-marah di hadapan Indah Permatasari.
"Saya punya utang sama teman saya Rp 5 juta untuk bayar pegawai," kata Nursyah, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (17/3/2023).
"Saya janji satu bulan tapi barangkali meleset, akhirnya datang orang itu ngata-ngatain saya," sambungnya.
Baca juga: Indah Permatasari Unggah Ungkapan soal Pilih Kasih, Nursyah Beri Peringatan: Allah Tidak Buta!
Menurut Nursyah, ia habis-habisan dimarahi oleh penagih utang hingga membuat Indah Permatasari menangis.
Namun saat itu, Nursyah tak bisa berbuat banyak lantaran dirinya merasa bersalah tidak membayarkan utang tepat pada waktu yang dijanjikannya.
"Begitu ngata-ngatain saya, tapi saya ada di kantor, Indah ada di rumah," ujar Nursyah.
"Indah ini air matanya kayak berkaca-kaca banget. Saya tidak mau tanya di depan ini orang karena orangnya marah-marah, saya diam aja," lanjutnya.
Setelah penagih utang pulang, barulah Nursyah mendekati Indah Permatasari dan berusaha menenangkannya.
"Sudah itu dia (penagih utang) bentak saya, saya terima itu bentakan dia. Ya namanya orang kaya, saya tidak bisa ngomong apa."
"Indah air matanya bercucuran, Indah itu menangis di pojok tembok saya langsung peluk," bebernya.
(Tribunnews.com/Dipta/ Indah Aprilin)