Alasan Ferry Irawan Tak Pernah Beri Tanggapan soal Kasus Dugaan KDRT terhadap Venna Melinda
Ferry Irawan beberkan alasan tak pernah meberi tanggapan soal kasus dugaan KDRT terhadap Venna Melinda.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Ferry Irawan membeberkan alasannya tak pernah menanggapi kasus dugaan KDRT terhadap Venna Melinda.
Ferry Irawan menyebut komentarnya dalam tuduhan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap istrinya, Venna Melinda hanya akan membuka aib rumah tangganya.
Ditemani kuasa hukumnya, Ferry Irawan mengungkapkan isi hatinya setelah sekian lama bungkam.
"Selama ini saya tidak pernah memberikan komentar apapun, statement apapun. Kali ini saya harus mengungkap sesuatu dari isi hati saya," ucap Ferry Irawan dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (31/3/2023).
Ferry Irawan pun sempat menyinggung soal hati yang telah mati dalam tayangan tersebut.
"Pertama saya mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun kepada hati nurani yang telah mati," sambungnya.
Baca juga: Gagal Mediasi, Ferry Irawan dan Venna Melinda Semakin Dekat dengan Perceraian
Ferry Irawan menuturkan, ia tak pernah memberikan komentar mengenai kasus tersebut lantaran hanya akan mengumbar aib rumah tangganya dengan Venna Melinda.
"Kenapa selama ini saya tidak pernah berkomentar, karena tidak lebih kalau saya berkomentar, memberikan statement hanyalah aib rumah tangga," paparnya.
Mengejutkannya, Ferry Irawan dengan tegas membantah tuduhan yang menudingnya melakukan dugaan KDRT terhadap Venna Melida.
Ferry terpaksa mendekam di tahanan lantaran tak berdaya melawan sistem yang dipaksakan pada dirinya.
"Saya tidak berdaya melawan sistem, gimana sistem itu dipaksakan ke saya untuk saya berada di dalam tahanan."
Baca juga: Ferry Irawan Sangkal Lakukan KDRT pada Venna Melinda, Tim Kuasa Hukum: Insya Allah Itulah yang Benar
"Untuk sesuatu perbuatan yang tidak pernah saya lakukan," tegas aktor 46 tahun tersebut.
Ferry Irawan kembali menegaskan bahwa ia bukan pelaku KDRT seperti apa yang dituduhkan.
"Saya bukan pelaku KDRT, sekali lagi saya tekankan saya dipaksa oleh sistem, sistem itu membuat saya menjadi tahanan untuk satu perbuatan yang tidak pernah saya lakukan," bebernya.