TRIBUNNEWS.COM - Musisi asal Jepang Ryuichi Sakamoto meninggal dunia pada Selasa, 28 Maret 2023 kemarin.

Kabar kematian Ryuichi Sakamoto dikonfimarsi di laman Twitter sang musisi pada Minggu (2/4/2023).

Dalam pernyataan tambahan, tim manajemen komposer perintis Japan Commons mengaku "sangat sedih mengumumkan meninggalnya artis dan musisi Ryuichi Sakamoto".

Dikutip dari Crack Magazine, pada 2021 lalu, Sakamoto didiagnosis menderita kanker untuk kali kedua.

Baca juga: Kandhang Art Hybrid Space Gelar Agenda Katabunyi Forum 2022, Gandeng 15 Komposer Muda Nusantara

"Saat menjalani perawatan untuk kanker yang ditemukan pada Juni 2020, Sakamoto terus membuat karya di studio rumahnya kapan pun kesehatannya memungkinkan,” terang pernyataan Commmons.

"Ia hidup dengan musik sampai akhir," tutur Commons.

"Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penggemarnya dan semua orang yang telah mendukung aktivitasnya, serta para profesional medis di Jepang dan AS yang melakukan segala daya untuk menyembuhkannya," imbuh pernyataan tersebut.

"Sesuai dengan keinginan kuat Sakamoto, upacara pemakaman diadakan di antara anggota keluarga dekatnya," lanjut pernyataan itu.

Baca juga: Sejarah Hari Musik Sedunia, Berawal dari Ide Maurice Fleuret dan Jack Lang, Komposer Prancis

Di akhir pernyataan yang dibagikan Commons, manajmen membagikan satu di antara kutipan favorit Sakamoto.

"Ars longa, vita brevis." (Seni itu panjang, hidup itu singkat).

Sakamoto terkenal karena karya solonya dan ikut mendirikan Yellow Magic Orchestra bersama Haruomi Hosono dan mendiang Yukihiro Takahashi – yang meninggal awal tahun ini.

Profil singkat Ryuichi Sakamoto

Lahir pada tahun 1952, Sakamoto belajar piano sejak usia dini.

Selama kariernya, ia menjadi pelopor dalam musik elektronik dan ambient.

Baca juga: Profil Ismail Marzuki, Komposer Musik yang Muncul di Google Doodle Hari Pahlawan 2021