Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Cerita Perjalanan Karier Grup Debu, Hampir 22 Tahun tapi Masih Eksis, Bermula dari Warisan Orang Tua

Berikut inilah kisah perjalanan grup musik debu yang berawalan dari warisan orang tua dan masih eksis hingga kini.

Penulis: Rinanda DwiYuliawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Cerita Perjalanan Karier Grup Debu, Hampir 22 Tahun tapi Masih Eksis, Bermula dari Warisan Orang Tua
Tangkapan layar kanal YouTube Trans Tv Official
Cerita perjalanan grup musik Debu yang masih eksis hingga kini. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kisah perjalanan karier kelompok musik rohani Debu

Grup musik Debu pertama kali tampil pada tahun 2001 dan sekarang sudah berbasis di Indonesia.

Walaupun kariernya sudah berjalan hampir 22 tahun, band musik Debu terlihat masih eksis hingga saat ini.

Menurut salah satu personil bernama Daood, ia menuturkan alasan Debu hingga kini masih bertahan lantaran memegang tanggung jawab atas cita-cita dari mendiang ayahnya.  

Hal tersebut diketahui saat mereka menjadi bintang tamu dalam acara Pagi-pagi Ambyar di Trans TV yang dipandu oleh Dewi Persik, Rian Ibram, dan Caren Delano.  

Baca juga: SOSOK Daood Abdullah, Drummer Grup Musik Debu yang Gabung sejak Usia 14 Tahun, Pernah Main FTV

"Karena dimulai proyeknya bapak dan ya kita teruskan."

"Jadi ini memang cita-cita bapak kita, dan kita ada tanggung jawab itu ya makanya terus bertahan hidup," kata Daood dikutip dalam Youtube Trans TV Official, Sabtu (15/4/2023).  

Grup musik Debu, saat menjadi bintang tamu dalam Pagi-pagi Ambyar Trans TV.
Grup musik Debu, saat menjadi bintang tamu dalam Pagi-pagi Ambyar Trans TV.

Baca juga: Mobil yang Ditumpangi Personel Grup Musik Debu Kecelakaan di Tol Probolinggo, 2 WNA Malaysia Tewas

Berita Rekomendasi

Diketahui, sebelumnya orang tua dari Daood dan Mustofa adalah seorang musisi jalanan di Amerika Serikat.

Grup tersebut mereka namai dengan Dust On The road.   

Berangkat dari orang tua, lantas mereka meneruskan perjuangan dan cita-cita ayahnya dengan berkarier di Indonesia. 

Nama grup musik tersebut pun mereka ganti menjadi Debu, itu merupakan terjemahan dari Dusk On The Road. 

"Iya awalanya namanya dust on the road di Amerika, kemudian kami di indonesia nama nya kami ganti menjadi Debu," kata Mustafa

Lebih lanjut, Mustafa menjelaskan tentang anggota personil Debu yang dulunya hampir mencapai 27 orang personil. 

"Dulu awal- awal masih komplit 27, sekarang 12 sampai 14 orang aja lah," kata Mustafa. 

Grup musik rohani ini mempunyai anggota yang berasal dari berbagai negara, tak hanya Amerika Serikat melainkan ada yang berkebangsaan Swedia. 

"Ada dari warga negara Amerika, dulu waktu masih 27 ada yang dari Swedia juga," tambahnya.  

Walaupun mempunyai darah kebangsaan Amerika, pun ternyata kakak beradik ini sudah seutuhnya menjadi warga negara Indonesia.

"Iya kami udah WNI dari tahun 2011," tandas Mustofaa. 

(Tribunnews.com/Rinanda) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas