Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Mengenal Kramat Tunggak, Judul Film Siskaeee, Lokalisasi Terbesar se-Asia Tenggara, Kini Jadi JIC

Siskaeee bermain dalam film berjudul Kramat Tunggak. Apa itu Kramat Tunggak?

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mengenal Kramat Tunggak, Judul Film Siskaeee, Lokalisasi Terbesar se-Asia Tenggara, Kini Jadi JIC
YouTube Deddy Corbuzier via TribunStyle.com/Kaskus
Siskaeee saat menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier (kiri). Kramat Tunggak tempo dulu (kanan). Siskaeee bermain dalam film berjudul Kramat Tunggak yang tayang pada 21 April 2023. Film yang diperankan Siskaeee ini bergenre dewasa. 

Awalnya, Kramat Tunggak diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, sebagai Lokasi Rehabilitasi Sosial (Lokres) bernama Panti Sosial Karya Wanita (PKSW) Teratai Harapan Kramat Tunggak.

Lokres ini dibangun untuk membina para PSK di Jakarta yang kebanyakan berasal dari Pasar Senin, Kramat, dan Pejompongan.

Tetapi, para muncikari yang menempati lokres itu justru memanfaatkan PSK yang berkumpul untuk kembali pada profesi semula.

Akhirnya, lokres pun ditetapkan secara resmi menjadi lokalisasi lewat SK Gubernur DKI Jakarta No. Ca.7/I/13/1970 tentang Pelaksanaan Usaha Lokalisasi/Relokasi Wanita Tuna Susila serta Pembidangan dan Tanggung Jawab yang ditandatangani Ali Sadikin.

Saat Kramat Tunggak pertama dibuka pada 1970-an, ada 300 pekerja seks komersial (PSK) dan 75 muncikari.

Baca juga: Siskaeee Buat Video Syur untuk Dapat Kepuasan dan Uang, Polisi: Ada Trauma Masa Lalu

Jumlah itu terus bertambah hingga tahun 1999 berjumlah 1.615 yang ada di bawah asuhan 258 muncikari.

Ribuan wanita itu tinggal di 277 unit bangunan yang memiliki 3.546 kamar.

Berita Rekomendasi

Lokalisasi inipun terkenal hingga ke seluruh Asia Tenggara.

Bahkan, Kramat Tunggak menjadi lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.

Kramat Tunggak pun menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.

Setidaknya, ada 700 pembantu, 800 pedagang asongan, dan 155 tukang ojek, serta tukang cuci dan pemilik warung makan, yang menggantungkan hidup di Kramat Tunggak.

Akhirnya Ditutup

Pucuk menara Masjid Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, tampak miring pada Selasa (25/9/2018).(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
Pucuk menara Masjid Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, tampak miring pada Selasa (25/9/2018).(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Meski demikian, Kramat Tunggak menuai kontra karena tidak sesuai citra Jakarta yang berkaitan erat dengan budaya Betawi sebagai komunitas Islam.

Para ulama dan masyarakat pun mendesak supaya lokalisasi Kramat Tunggak ditutup.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas