Pilih Jenis Alas Kaki yang Nyaman Saat Ibadah Haji, Jangan Pakai Sandal Jepit Ya
Calon jemaah haji memang disarankan untuk mengenakan sandal pada saat keluar dari pemondokan, namun bukan sandal jepit. Ini risikonya jika memakainya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjalankan ibadah haji tentu membutuhkan persiapan khusus selain aspek kesehatan.
Satu di antara sederet hal yang perlu dipersiapkan saat menjalankan ibadah haji adalah penggunaan alas kaki yang nyaman dan sesuai lokasi ibadah di tanah suci.
Baca juga: Cerita Devi Kusuma Wardani Calon Jemaah Haji Termuda 24 Tahun Asal Jakarta, Daftar Sejak SD
Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengatakan bahwa para jemaah haji memang disarankan untuk mengenakan sandal pada saat keluar dari pemondokan, namun bukan sandal jepit.
Karena sandal jepit, kata dia, dapat memicu jari kaki menjadi lecet, ini terutama terjadi pada sela ibu jari dan telunjuk kaki.
Pernyataan ini disampaikannya dalam konferensi pers update penyelenggaraan Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi di Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Tips Bugar Ibadah Haji, Konsumsi Air Mineral 200 ML per Jam dan 1 Sachet Oralit per Hari
"Dianjurkan, pertama, jemaah tidak menggunakan sandal jepit. Biasanya disela ibu jari bisa lecet bila jarak jalan jemaah jauh," kata Liliek.
Lalu ia pun menjelaskan tantangan medan saat jemaah berada di Masjidil Haram, khususnya pada saat melakukan Sa'i.
Di sana, ketika tiba di tanjakan Marwah dan turunan Safa, lantai pada area tersebut memiliki kontur tanah yang tidak rata.
Inilah faktor yang dapat memicu tumit kaki mengalami kondisi pecah-pecah.
Oleh karena itu, Liliek mengimbau para jemaah Haji untuk memakai sepatu maupun sandal yang rata dan nyaman.
"Karenanya, dianjurkan jemaah saat di Masjidil Haram membawa sepatu ceper bersih, tidak menutup mata kaki, dan digunakan terutama saat Sa'i, seperti sandal hotel. Memakai sepatu ceper tersebut, selain nyaman juga tidak membuat cepat lelah saat Sa'i," jelas Liliek.
Jika jemaah kehilangan alas kaki, maka bisa menemui para petugas kesehatan yang bertugas di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram.
Baca juga: Cegah Kegawatdaruratan Jemaah Haji, 16 Tenaga Kesehatan Disiagakan di Dua Bandara
Karena mereka juga dibekali perlengkapan sandal yang dapat diberikan kepada jemaah jika kehilangan alas kaki.
"Semua petugas tersebut dibekali penyemprot air, air putih, kurma, sandal dan masker," pungkas Liliek.
Jemaah yang telah terbang ke tanah suci, pada Kamis kemarin, pukul 15.43 WIB telah mencapai 10.425 atau 27 kelompok terbang (kloter).
Sedangkan jemaah yang telah tiba di Madinah berjumlah 5.519 jemaah atau 22 kloter.
Sebelumnya Liliek juga mengimbau para jemaah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi untuk selalu menjaga agar tubuh terhidrasi selama berada di tanah suci.
Ia meminta para jemaah itu selalu membawa air mineral ke manapun mereka pergi selama beribadah Haji.
Baca juga: Jemaah Calon Haji Asal Demak Meninggal Dunia Usai Melaksanakan Salat
Terkait konsumsi ai mineral tersebut, Liliek menyarankan agar para jemaah rutin meminum 200 ml air per jam.
Ini dilakukan untuk menghindari kehilangan banyak cairan atau dehidrasi selama di Arab Saudi, karena cuaca di negara itu saat ini mencapai 41 derajat Celcius.
Suhu ini cukup kuat untuk membuat tubuh kehilangan banyak cairan.
"Mengingat suhu panas di tanah suci, diimbau jemaah selalu bawa dan minum air mineral 200 ml per jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi," kata Liliek.
Untuk menjaga agar tubuh tetap bugar selama beribadah, Liliek juga meminta jemaah Haji untuk mengkonsumsi 1 sachet oralit setiap hari.
Oralit ini, kata dia, dapat dicampurkan dalam 300 ml air mineral.
"Juga minum oralit 1 sachet per hari dicampur dengan 300 ml air mineral untuk memulihkan kebugaran tubuh," jelas Liliek.
Kementerian Agama (Kemenag) sebelumnya mengatakan bahwa operasional ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi telah resmi dimulai pada 24 Mei 2023.
Para jemaah Haji pun secara bertahap mulai diberangkatkan ke tanah suci.
Pemberangkatan kloter pertama membawa 390 jemaah asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG).
"Hari ini, Rabu, 24 Mei 2023, jemaah Haji Indonesia secara bertahap mulai diberangkatkan ke tanah suci. Diawali dengan pemberangkatan jemaah haji asal Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) yang diterbangkan pada pukul 00.30 WIB dini hari tadi," kata Akhmad Fauzin, Rabu (24/5/2023).
Para jemaah ini diterbangkan dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada 24 Mei 2023, tepatnya pukul 00.30 WIB dan secara resmi dilepas oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Jemaah Haji kloter pertama ini telah mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, tepatnya pukul 06.20 waktu Arab Saudi.
Kedatangan mereka disambut Wakil Menteri Haji Bidang Ziarah Abdurrahman Bejawi, Duta Besar RI di Saudi Abdul Aziz, Ketua PPIH Subhan Cholid, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, serta Kadaker Bandara Haryanto hingga para petugas haji.
- Jaga kesehatan selama beribadah Haji di tanah suci
Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama (Kemenag) RI, Akhmad Fauzin mengatakan bahwa pemerintah mengimbau para jemaah Haji yang akan pergi ke tanah suci untuk menyiapkan diri secara baik.
Hal ini untuk mengantisipasi suhu panas yang tengah terjadi di Arab Saudi yang mencapai 41 derajat Celcius.
Oleh karena itu, para jemaah Haji diimbau untuk selalu menjaga kesehatan sebelum keberangkatan.
Ada 3 hal utama yang diingatkan pemerintah agar kondisi tubuh para jemaah tidak mudah lelah maupun sakit saat menjalankan ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Mulai dari istirahat yang cukup, makan tepat waktu dan perbanyak mengkonsumsi air putih.
Terutama bagi gelombang pertama yang diberangkatkan ke Madinah al-Munawwaroh yang dimulai pada hari ini, 24 Mei 2023, mereka akan menjalani Arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, sebelum diberangkatkan ke Mekkah.
"Pemerintah mengimbau seluruh jemaah haji untuk selalu menjaga kesehatan dengan istirahat cukup, makan tepat waktu, dan perbanyak minum. Saat ini, suhu di Madinah mencapai 41 derajat celcius," kata Akhmad Fauzin, dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M, di kanal YouTube Kemenag RI, Selasa (23/5/2023).
Ia pun menyebut bahwa pada penyelenggaraan Ibadah Haji tahun ini, total ada 7.510 jemaah dari 19 (kelompok terbang) kloter yang berangkat pada 24 Mei 2023.
"Total ada 7.510 jemaah yang akan berangkat pada 24 Mei 2023. Mereka terbagi dalam 19 kloter," jelas Akhmad Fauzin.
Terkait 19 kloter itu tergabung dalam 8 embarkasi, meliputi:
1. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) berjumlah 4 kelompok terbang.
2. Embarkasi Solo (SOC) 4 kelompok terbang.
3. Embarkasi Makassar (UPG) 2 kelompok terbang.
4. Embarkasi Aceh (BTJ) 1 kelompok terbang.
5. Embarkasi Medan (KNO)
1 kelompok terbang.
6. Embarkasi Batam (BTH) 2 kelompok terbang.
7. Embarkasi Surabaya (SUB) 3 kelompok terbang.
8. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) 2 kelompok terbang.
- Para jemaah Haji menggunakan 2 maskapai, pelat merah dan internasional
Jemaah Haji Indonesia akan diberangkatkan ke tanah suci menggunakan dua maskapai, yang pertama adalah maskapai pelat merah Garuda Indonesia dan maskapai kedua adalah Saudia Airlines.
"Jemaah Haji Indonesia akan diberangkatkan menuju Arab Saudi dengan menggunakan dua maskapai, yaitu Garuda Indonesia dan Saudia Airlines," kata Akhmad Fauzin.
Khusus Garuda Indonesia, kata dia, akan membawa jemaah yang berasal dari 9 embarkasi, termasuk Jakarta-Pondok Gede.
"Maskapai Garuda Indonesia akan mengangkut jemaah yang berasal dari sembilan embarkasi, yaitu Aceh, Medan, Padang, Jakarta-Pondok Gede, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar dan Lombok," jelas Akhmad Fauzin.
Sedangkan jemaah yang diangkut Saudia Airlines nantinya berasal dari 5 embarkasi termasuk Jakarta.
Total ada 14 embarkasi yang digunakan dalam penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini.
"Maskapai Saudia Airlines akan mengangkut jemaah yang berasal dari lima embarkasi, yaitu Batam, Palembang, Jakarta, Surabaya dan Kertajati," pungkas Akhmad Fauzin.
- Ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi gunakan 14 embarkasi
Ada 14 embarkasi yang digunakan dalam penyelenggaraan ibadah Haji tahun ini.
"Terdapat 14 embarkasi yang digunakan selama penyelenggaraan ibadah haji 1444 Hijriah/2023 Masehi," tutur Akhmad Fauzin.
Sedangkan masa penyelenggaraan ibadah ini dimulai pada hari ini, para jemaah akan diberangkatkan secara bertahap ke Madinah Al-Munawwaroh mulai 24 Mei 2023.
Sementara terkait 14 embarkasi yang digunakan, berikut kodenya:
1. Embarkasi Banda Aceh (BTJ)
2. Embarkasi Medan (MES)
3. Embarkasi Padang (PDG)
4. Embarkasi Batam (BTH)
5. Embarkasi Palembang (PLM)
6. Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG)
7. Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS)
8. Embarkasi Solo (SOC)
9. Embarkasi Surabaya (SUB)
10. Embarkasi Banjarmasin (BDJ)
11. Embarkasi Balikpapan (BPN)
12. Embarkasi Makassar (UPG)
13. Embarkasi Lombok (LOP)
14. Embarkasi Kertajati (KJT)
Perlu diketahui, pada ibadah Haji 2023, Indonesia memperoleh 221.000 kuota jemaah Haji.
Rinciannya adalah 203.320 kuota jemaah Haji reguler serta 17.680 kuota jemaah Haji khusus.
Pemberangkatan jemaah Haji asal Indonesia ini akan dilakukan dalam dua gelombang.
Pada gelombang pertama, para jemaah Haji masuk ke Asrama Haji pada 23 Mei 2023.
Kemudian mereka akan diberangkatkan secara bertahap ke Madinah Al-Munawwarah mulai 24 Mei 2023.
"Operasional penyelenggaraan Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi dimulai pada hari ini, Selasa. Ditandai dengan masuknya jemaah Haji Indonesia ke 8 embarkasi dan akan diberangkatkan pada Rabu, 24 Mei 2023," jelas Akhmad Fauzin.
Di Madinah Al-Munawwarah, para jemaah Haji ini akan menjalani Arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi, sebelum diberangkatkan ke Mekkah.
Lalu untuk jemaah Haji yang terjadwal masuk pada gelombang kedua, mereka akan masuk ke asrama mulai 7 Juni 2023 dan secara bertahap diberangkatkan ke Jeddah mulai 8 Juni 2023.