Soroti Sikap Ketua RT soal Sapi Kurbannya, Dewi Perssik: Pengennya Ditengahi, Bukan Diajak Berantem
Dewi Perssik menyoroti sikap ketua RT Lebak Bulus, yakni Malkan yang seharusnya menengahi masalah sapi kurbannya, bukan malah mengajaknya bertengkar.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Dewi Perssik berharap ketua RT tempat tinggalnya di Lebak Bulus seharusnya menengahi masalah sapi kurbannya.
Diketahui, perseteruan Dewi Perssik dengan Ketua RT Lebak Bulus, yakni Malkan perihal sapi kurban belum menemukan titik terang.
Dewi Perssik merasa kecewa niat baiknya justru ditolak oleh Malkan.
Dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Sabtu (1/7/2023), Dewi Perssik mengungkapkan kesedihannya.
"Masalahnnya adalah kenapa saya mau berkurban buat warga kok dibilang warganya sudah tidak perlu daging?"
"Saya sedih, saya kan punya niat baik, kecuali saya tidak punya niat baik."
"Banyak orang 'Digituin nangis', nangis lah orang saya perempuan sendiri mereka semua laki-laki," terang Dewi Perssik.
Baca juga: Dewi Perssik Ungkap Kabar Terbaru Soal Sapi Kurban yang Sempat Berpolemik dengan Ketua RT
Dewi Perssik seolah menilai sikap kurang pantas yang dilakukan oleh Malkan sebagai ketua RT.
"Bahkan pak RT-nya maupun yang lain bilang iya kan memperlukan seperti itu."
"Bener nggak perlakuan kayak begitu terhadap warganya?" imbuhnya.
Lebih lanjut, Dewi Perssik mengaku sebagai warga hanya ingin Malkan menengahi masalah ini.
Namun, ia merasa Malkan justru mengajaknya bertengkar.
Tentu, hal ini membuat Dewi Perssik memutuskan untuk memberikan klarifikasi.
"Kita kan pengennya didenger warga itu, kita pengennya warga itu ditengahi, bukan malah diajak berantem."
"Kalau kayak begini diajak berantem, kalau saya tidak klarifikasi di media, yang ada saya kemarin katanya tetangga-tetangga udah pada ngamuk-ngamuk sama saya," sambungnya.
Secara tak langsung, pedangdut yang akrab disapa Depe itu menyayangkan sikap Malkan yang seolah tak mencerminkan sebagai sosok ketua RT.
"Mau jenderal yang ada di lingkungan ini, mau itu presiden yang ada di lingkungan ini, kan kitabtetap harus taat kepada RT dan RW-nya."
"Kalau misalkan ada yang seperti ini, apa iya kita dimusuhin sama RT-nya? Apa iya kita dimarahin sama RW-nya?" lanjutnya.
Depe ingin Malkan berbicara baik-baik kepadanya langsung agar masalah ini tak semakin rumit.
"Paling enggak untuk bisa tau permasalahannya itu apa, tinggal dateng aja ke rumah saya, 'Mbak Depe, itu kenapa sapinya kok dibawa lagi? Ada apa ya?' Kan enak."
"Bukan malah 'Harga diri, harga diri', emang saya berbuat apa?'"
"Segala sesuatu bisa dikomunikasikan dengan baik kok," tuturnya.
Bahkan, Depe menyinggung sikap kurang menyenangkan yang dilihatnya dari sosok Malkan.
Selain itu, ia ingin Malkan merangkul dan mengayomi warga.
"Tadi aja di situ nunjuk-nunjuk, 'Ente, ente', lho kok sama perempuan ente-ente? Saya nggak ngerti ente ana tuh apa."
"Kalau memang dia sadar bahwa dia RT, harusnya kita dirangkul sebagai warga, harusnya kita dibina sebagai warga, harusnya kita diayomi sebagai warga," ucapnya.
Depe pun kembali menyinggung perihal niat dirinya yang hanya menitipkan sapi kurbannya di masjid sebentar.
"Saya sebagai warga muslim yang memang kebetulan ada halangan, hanya beberapa jam saya minta tolong kepada RT saya, salah?"
"Bukan seharian lho, cuma beberapa jam, 'Bentar lagi saya pulang dari syuting saya ambil, pak ustaz', salah tidak?"
"Kita mau minta tolong sama siapa kalau nggak ke RT atau ke RW-nya? Masa mau minta tolong ke polisi?" tutup Dewi Perssik.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Dewi Perssik