Mengenal MICS, Teknik Operasi Jantung yang Minim Sayatan dan Cepat Pemulihan
Operasi jantung biasanya diperlukan untuk berbagai kelainan jantung. Namun, tindakan bedah jantung bagi sebagian orang masih cukup menakutkan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Operasi jantung biasanya diperlukan untuk berbagai kelainan jantung.
Seperti kelainan pembuluh darah, katup, hingga tumor di organ jantung.
Baca juga: Bolehkah Berolahraga Setelah Lakukan Operasi Jantung? Begini Penjelasan Dokter
Namun, tindakan bedah jantung bagi sebagian orang masih cukup menakutkan.
Hal ini dikarenakan karena butuh waktu yang lama untuk pemulihan.
Selain itu, operasi jantung kerap meninggalkan bekas yang cukup besar.
Kekhawatiran ini mungkin bisa teratasi dengan operasi jantung Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS).
Operasi jantung invansif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery membuat pasien penyakit jantung lebih cepat sembuh dan minim risiko.
Baca juga: Empat Tips Bagi Jemaah Haji yang Punya Riwayat Sakit Jantung Dapat Menjalankan Ibadah dengan Lancar
Selain itu, prosedur ini dapat meminimalisir sayatan bedah pada badan pasien.
Sehingga tidak meninggalkan bekas operasi yang terlalu mencolok.
Hal ini diungkapkan oleh Consultant Cardiothoracic & Vascular Surgeon dr. Dicky Allgheri Wartono, Sp.BTKV (K) dari Heartology.
"Bedah jantung invasif minimal adalah prosedur pembedahan jantung melalui sayatan kecil di dada untuk mengakses jantung," ungkapnya pada media gathering virtual yang diadakan Heartology, Kamis (13/7/2023).
Metode ini berbeda dengan bedah jantung konvensional
Bedah jantung konvensional harus melalui sayatan besar untuk membelah tulang dada (sternotomy).