Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Modus Pembobol Rekening Asri Welas, Menyalin Data Rekening dari ATM Saat Transaksi Kartu Debit

Artis Peran Asri Welas ungkap pengalaman saldo rekeningnya nol terkuras habis karena dibobol hacker. Modus pelaku menyalin data kartu ATM.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Modus Pembobol Rekening Asri Welas, Menyalin Data Rekening dari ATM Saat Transaksi Kartu Debit
kolase/dok Tribunnews.com
Artis Peran Asri Welas ungkap pengalaman saldo rekeningnya nol terkuras habis karena dibobol hacker. Modus pelaku menyalin data kartu ATM. 

Lebih lanjut, Asri Welas membeberkan tersangka pembobolan rekening miliknya tergabung dalam jaringan kriminal internasional.

Pelaku itu, kata Asri, menggunakan rekeningnya untuk bertransaksi di luar negeri, seperti Hong Kong dan China.

"Itu ternyata cyber internasional yang meng-copy (kartu) ATM-nya," ungkap Asri Welas.

Dari kasus itu, polisi telah menetapkan pelayan restoran yang melayani Asri Welas sebagai tersangka.

"Setelah ditelusuri, tersangka awalnya adalah waitress ini dan dia sudah jadi tersangka," kata dia.

Kasus Pembobolan Rekening Inspirasi Asri Welas Main Sitkom

Kasusnya ini selalu diingat Asri Welas hingga saat ini.

Tak heran saat dia didapuk menjadi pemeran utama bernama Ibu Nyoto, dalam Sitkom Nurut Apa Kata Mama, Asri Welas langsung menerimanya.

Berita Rekomendasi

Ini karena jalan ceritanya relate atau sejalan dengan kejadian pencurian uang di rekeningnnya.

Sitkom garapan sutradara Muhadkly Acho dan diproduseri Ernest Prakasa, Ibu Nyoto yang diperankan Asri Welas adalah pedagang kue.

"Aku suka sama ceritanya dan banyak sekali pesan dalam skenarionya, makanya aku ambil," kata Asri Welas ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2023).

Asri menambahkan, sitkom yang bekerjasama dengan BCA ini memiliki pesan moral, tentang banyaknya modus penipuan ditengah perkembangan teknologi.

"Sitkom ini banyak pelajaran soal hati-hati sama transaksi-transaksi yang sekarang lagi marak ya, yang mengarah ke penipuan," ucap wanita berusia 44 tahun itu.

Bahkan, diakui Asri, sitkom ini bisa memberikan dampak luas bagi semua masyarakat Indonesia, tentang bahaya penipuan baik langsung atau secara daring.

"Jadi kita nih sebagai ibu-ibu yang memang kerjaannya beli online terus ya atau jualan online harus hati-hati. Kalau memang informasinya enggak jelas mendingan kita lihat mutasi banknya jangan langsung percaya," jelasnya.

"Salah satu contohnya di adegan sitkom adalah seseorang berusaha mengedit bukti transfer yang dikirimkan kepada orang, namun alibinya pengiriman uang dirasa kelebihan, padahal pelaku tidak transfer uangnya," tambahnya(ARI).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Anita K Wardhani) (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo) (Kompas.com/Melvina Tionardus)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas