TRIBUNNEWS.COM - Ibunda Kikan Namara eks vokalis band Cokelat, Indira Damayanti, meninggal dunia pada Selasa (8/8/2023) kemarin.

Ibunda Kikan eks Cokelat meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya.

Kikan eks Cokelat mengungkap sosok sang ibu semasa hidup.

Menurut Kikan eks Cokelat, sang ibu bak sinar matahari yang menjadi sumber kehidupan untuknya.

"Ibu tuh buat saya seperti sinar matahari, dia sumber kehidupan gitu," ungkap Kikan Namara dikutip dari YouTube Was Was, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Ibunda Meninggal Karena Sakit Sejak Februari, Kikan Sempat Takut Tak Bisa Temani di Saat Terakhirnya

Kikan eks Cokelat juga menyebut sang ibu merupakan sosok yang membentuk dirinya hingga bisa sampai seperti saat ini.

"Saya rasa dia adalah salah satu orang selain bapak saya ya, yang benar-benar membentuk saya menjadi saya yang hari ini," ujarnya.

"Ibu saya memerankan peran sangat besar di situ," lanjutnya.

Bahkan, Kikan mengaku banyak nasihat dari sang ibunda yang hingga saat ini masih ia simpan untuk selamanya.

"Banyak sekali wejangan nasihat-nasihat belau yang masih saya simpan terus sampa hari ini, dan saya akan simpan terus untuk selamanya," ucapnya.

Ia pun berharap agar sang ibunda dilancarkan jalannya serta dimudahkan semua urusannya.

"Nggak ada keinginan atau harapan lain dari saya pribadi bahwa semoga ibu dilancarkan jalannya, dimudahkan semua urusannya, dilapangkan kuburnya."

"Dan insyaAllah husnul khatimah," tandasnya.

Kikan Namara Ungkap Keinginan Ibunda sebelum Meninggal, sang Mama Ingin Dikenang lewat Musik

Dalam kesempatan yang sama, Kikan eks Cokelat mengungkap sang ibu sempat beberkan tahu keinginannya sebelum meninggal.

"Mungkin sebulan sebelum ibu berpulang, jadi sudah memang menyampaikan ke kami anak-anaknya," ungkap Kikan.

Baca juga: Kikan Namara Menangis Saat Saksikan Pemakaman sang Ibunda Ucapkan Selamat Jalan

Kikan mengatakan jika sang ibunda meminta untuk memutarkan lagu kesukaannya saat jenazahnya disemayamkan di rumah.

"Ibu maunya nanti saat disemayamkan, kan disemayamkannya di rumah ibu boleh gak request waktu jenazah di rumah pengennya ada playlist ibu diputar menggunakan speaker," ujarnya.

Sedangkan sang ibu disebutnya ingin orang-orang yang datang bisa mengenang lagu-lagu pilihannya.

"Supaya orang datang itu mengenang dia dengan lagu-lagu pilihannya gitu," kata Kikan.

Sementara Kikan dan keluarganya pada saat itu merasa bingung karena permintaan dari sang ibu merupakan hal yang tak lazim.

"Waktu itu jujur aja kami keluarga itu agak dilematis, kan itu tidak lazim gitu ya," ucapnya.

Sementara itu, Kikan menyebut pada umumnya orang-orang yang melakukan takziah pasti dengan susana yang haru dan duka.

Ia pun menilai jika keinginannya tersebut, sang ibunda ingin orang-orang bisa mengenang ibunya melalui musik yang disukanya.

"Orang kan kebanyakan datang untuk takziah pasti suasananya dengan suasana duka.

"Tapi ternyata ibu pengen kepulangannya atau meninggalnya ibu ini ingin dikenang bukan sebagai sesuatu yang menyedihkan, tetapi justru aku ingin kalian mengingat aku lewat musik-musik yang aku sukai, kurang lebih mungkin seperti itu," terangnya.

(Tribunnews.com/Ifan)