Di antara enam orang tersebut, ada dua orangnya merupakan laki-laki.

"Ketika saya masuk di bilik tersebut, terdapat enam orang di antaranya dua laki-laki dan empat orang perempuan," ucapnya.

Setelah itu, L menuturkan jika seorang Chief Operating Officer (COO) memintanya untuk melepas busana yang ia kenakan.

"Begitu saya masuk, COO ini berkata kepada saya untuk melepas busana."

"Ya udah terus saya buka busana, dan pada saat itu saya menggunakan pakaian dalam atas," ujar L.

Tak hanya itu, L pun diminta untuk membuka pakaian dalam atas yang masih dipakainya.

"Dan beliau berkata 'buka juga pakaian dalam atas'," katanya.

Lantas L pun menuruti permintaan tersebut hingga membuka pakaian dalam atas.

Namun, L masih menutipi tubuh bagian dadanya dengan menggunakan tangannya.

"Akhirnya saya menuruti dan saya menutupi bagian atas saya dengan tangan," ucap L.

"Dan saat itu beliau bilang putar badan, terus saya ikutin puter badan dan itu pertontonkan oleh 6 orang tersebut dan 1 orang mencatat," sambungnya.

Tak hanya sampai di situ, salah satu orang yang berada di bilik itu mengeluarkan handphone hingga membuka kamera.

Merasa tak nyaman, L pun langsung menanyakan alasan untuk pengambilan foto tersebut.

"Udah gitu dia mengeluarkan HP dan buka kamera dari HP tersebut."

"Terus saya langsung reflek kalau boleh tahu ini untuk apa ya Kak," ungkapnya.

"Dia bilang ini harus saya ambil karena saya punya tato di bagian tubuh saya bagian dalam, terus dia mau ngambil foto itu tapi nggak minta izin," sambungnya.

(Tribunnews.com/Ifan)