Gus Miftah Berniat Membuat Akademi Kebangsaan Demi Angkat Rasa Toleransi dan Perbedaan di Indonesia
Ada satu hal yang sampai saat ini belum bisa diwujudkan Gus Miftah yaitu membuat Akademi Kebangsaan.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gus Miftah baru saja merayakan ulang tahun yang ke-42 pada 5 Agustus kemarin.
Rasa syukur diungkapkan oleh Gus Miftah menginjak usia ke-42, meski ada satu hal yang sampai saat ini belum bisa ia wujudkan yaitu membuat Akademi Kebangsaan.
Ada satu hal yang sampai saat ini belum bisa diwujudkan Gus Miftah yaitu membuat Akademi Kebangsaan.
"Saya itu ingin membuat Akademi Kebangsaan, bagaimana akademi ini mengajarkan toleransi mengajarkan ke Indonesia secara happy dan menyenangkan," kata Gus Miftah saat ditemui di dalam acara Kementrian Perdagangan Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).
Baca juga: Saat Berpantun Gus Miftah Sebut Gibran Rakabuming Calon Wapres, Begini Respon Putra Sulung Jokowi
"Di tengah isu-isu orang-orang kurang memahami perbedaan, di tengah isu intoleransi dan sebagainya," lanjutnya.
Rencananya, Gus Miftah akan menggandeng Kementerian Perdagangan untuk mewujudkan keingiannya itu.
"Saya mau bekerja sama dengan pak Kemendag dengan membuat Akademi Kebangsaan itu. Mudah-mudahan di usia 42 tahun ini bisa tercapai lah," ujarnya.
Kemudian Gus Miftah menjelaskan soal Akademi Kebangsaan yang memiliki visi misi untuk toleransi dalam berkebangsaan.
Baca juga: Gus Miftah Bantah Pernikahan Denny Caknan dan Bella Bonita Mendadak, Tegaskan Sudah Lama Disiapkan
"Kan rata-rata paham agama, tapi kadang-kadang kurang memahami soal kebangsaan sebenarnya banyak yang paham cuma potensi itu belum di gali, cuma kadang-kadang ini perlu digali potensinya," tegas Gus Miftah.
"Maka akan lebih banyak orgorg yang memiliki visi kaya kita mensiarkan agama dan berbangsa secara happy," sambungnya.
Gus Miftah tidak ingin generasi muda saat ini meluncurkan arti makna toleransi.
"Jadi gen z juga harus mengerti tentang ke Indonesiaan, jangan sampai bebasmya kita mendapat informasi dari media sosial, justru akan menggerus nilai-nilai kebangsaan," pungkasnya.