"Makanya selama menyanyi itu aku hampir nggak punya teman, aku senengnya menyendiri," sambungnya.

Saat masih menjadi penyanyi, Atiek CB memiliki kebiasaan langsung mengurung diri setelah tampil.

Atiek CB tak senang bertemu dengan orang dan mengaku hanya bahagia saat sedang menyanyi di panggung.

"Kalau habis nyanyi gitu aku nggak seneng ketemu orang, langsung di kamar."

"Jadi aku cuman happy waktu di panggung," imbuhnya.

Atiek CB pun memilih untuk menghindar dari orang lain dan tak bersosialisasi.

"Aku nggak pernah ke mana-mana, pokoknya dari dulu habis nyanyi masuk ke kamarku terus pulang yang pesawat paling pagi, gitu terus."

"Nggak (bersosialisasi), pernah sosialisasi sama panitianya diajak makan-makan, ngumpet," sahutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Atiek CB mengatakan bahwa depresi tak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga keluarganya.

Menurut Atiek CB, depresi yang dialaminya merupakan genetik dari keluarga.

"Tapi emang seluruh keluargaku kena depresi, mungkin genetik juga, nenek-nenekku banyak yang begitu, ada yang skizofrenia," ucapnya.

Saat di Amerika, suaminya menyarankan Atiek CB untuk konseling terkait depresi yang dirasakan.

Hingga kini, Atiek CB harus rutin mengonsumsi obat.

"Terus waktu di Amerika lumayan lebih parah gitu yang maksa suamiku, 'Kamu harus konseling', aku nggak percaya, tapi membantu juga sih."

"Jadi sampai sekarang tuh aku ke sini tiga bulan udah disiapin obat banyak, dosisnya dinaikin," tutup Atiek CB.

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Berita lainnya terkait Atiek CB