The Awakening Concert Jadi Musikal Pengembaraan Aksan Sjuman
Terkenal karena bakatnya yang luar biasa dan penguasaan ekspresi musiknya, Aksan Sjuman berhasil memikat penonton dengan komposisi terbarunya.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkenal karena bakatnya yang luar biasa dan penguasaan ekspresi musiknya, Aksan Sjuman berhasil memikat penonton dengan komposisi terbarunya, perpaduan melodi yang harmonis yang melampaui pendengar biasa dan membenamkan pendengar di dunia di mana suara menjadi emosi.
Ini terlihat saat konser berjudul World Premiere Dunia Saat Mata Terpejam (The World When Your Eyes Closed): The Awakening Concert yang berlangsung di The Apurva Kempinski Bali belum lama ini.
Terkenal karena bakatnya yang luar biasa dan penguasaan ekspresi musiknya, Aksan Sjuman berhasil memikat penonton dengan komposisi terbarunya.
Aksan Sjuman mengatakan, sebagai seorang seniman, dirinya berupaya untuk menciptakan hubungan yang mendalam dengan penonton melalui musiknya.
Baca juga: Dukung Kampanye Powerful Indonesia, Aksan Sjuman-The Apurva Bali Berkolaborasi di Antologi Musik
"Dunia Saat Mata Terpejamadalah eksplorasi emosi dan narasi, sebuah perjalanan yang membawa kita melampaui batas-batas yang biasa," kata Aksan Sjuman dalam keterangannya belum lama ini.
Album terbaru The World When Your Eyes Close atau Dunia Saat Mata Terpejam menjadi upaya musik visionernya yang mencakup delapan komposisi yang menarik, masing-masing dijalin secara rumit dengan esensi pembebasan, otonomi, dan ekspresi kreatif.
Dengan komposisi ini, dirinya mengajak pendengar untuk menutup mata dan membuka hati, memulai perjalanan di mana suara menjadi perwujudan perasaan.
Konser menawan ini didukung oleh sekelompok musisi handal, antara lain Indra Lesmana dan SB Acoustics.
Aksan Sjuman memimpin orkestra, membimbing penonton dalam perjalanan musik yang memikat dengan melodi memukau yang dihasilkan oleh Sjuman + Renanda The Awakening Grand Concert Piano.
Baca juga: Federasi Serikat Musisi Indonesia Pilih Yovie Widianto Sebagai Ketua Umum 2023-2026
Mahakarya ini adalah hasil dari upaya kolaboratif antara musisi pemenang penghargaan Aksan Sjuman, desainer, pemikir, dan seniman visioner Indonesia Raul Renanda, dan keahlian luar biasa dari Saniharto Enggalhardjo, pemimpin terkenal dalam pembuatan furniture kelas atas, memiliki spesialisasi dalam pembuatan furniture canggih khusus.
Grand Concert Piano sepanjang 2,75 meter yang luar biasa ini memancarkan kemewahan dan keanggunan, menonjolkan hasil akhir hitam mengkilap yang memancarkan kemewahan.
Intinya menggabungkan perpaduan inovatif dari aksi serat epoksi-karbon, memastikan kinerja yang tepat dan responsif dengan setiap penekanan tombol. Eksterior menampilkan daya pikat Ebony Makassar Indonesia, kayu yang terkenal dengan karakternya yang khas dan kaya.
Melodi dan interval dalam komposisi terungkap secara alami selama penampilanmengungkap perjalanan hidup sang komposer dan berbagai pengaruh yang diserapnya selama studi dan kariernya.
Bahasa artistik komposisi diperkaya secara halus dengan elemen yang mengingatkan pada musisi terkenal seperti Jonny Greenwood, Benjamin Woodgates, dan gaya Polifoni yang mengingatkan pada Bach.
Pengaruh-pengaruh ini bersatu untuk menciptakan mahakarya yang ditandai dengan hasrat yang mendalam, kreativitas tanpa batas, dan komitmen yang teguh untuk mengintegrasikan ide-ide yang dibuat dengan mulus ke dalam musik.
General Manager The Apurva Kempinski Bali, Vincent Guironnet mengatakan, World Premiere ‘Dunia Saat Mata Terpejam’: The Awakening Concert adalah bukti komitmennya terhadap seni dan kreativitas.
"Kecemerlangan musik Aksan Sjuman, dikombinasikan dengan keahlian luar biasa dari Sjuman + Renanda Grand Concert Piano mampu menciptakan malam yang tak terlupakan yang melampaui batas dan meningkatkan indera," katanya.