Synchronize Fest 2023 Hari Pertama Berhasil Menggebrak Semangat Bhinneka Tunggal Musik
Synchronize Festival Bhinneka Tunggal Musik hari pertama berlangsung meriah di Gambir Expo Kemayoran.
Editor: Brand Creative Writer
TRIBUNNEWS.COM - Synchronize Festival Bhinneka Tunggal Musik hari pertama berlangsung meriah di Gambir Expo Kemayoran dengan menghadirkan panggung Dynamic, Panggung Getar, District, Lake, Forest, Gigs, XYZ, dan area Record Market (Kaleng Kerupuk).
Di hari pertama penyelenggaraan, Project Pop menjadi pembuka segalanya. Tika Panggabean cs beriring gerobak dorong bertuliskan Synchronize Fest menuntun para pengunjung dari area Record Market menuju Dynamic Stage.
Grup vokal komedi ini membawakan lagu dari mulai "Tu Wa Ga Pat", "Bukan Superstar", hingga "Ingatlah Hari Ini" sebagai penutup berkolaborasi dengan Feel Koplo.
Tak terasa festival yang selalu ramai peminat ini sudah memasuki tahun ke-8 penyelenggaraan. Selain mengandalkan penampil, tata cahaya, dan visual, Synchronize juga mengedepankan tata suara yang kali ini lebih powerful.
David Karto selaku Director of Synchronize Festival angkat bicara soal perbedaan dari tahun-tahun yang sebelumnya.
“Tata lighting, tata gambar itu sudah pasti akan kami detil kan juga. Cuma eskalasinya memang tata suara tahun ini buat kami menjadi salah satu prioritas.
Kami pakai L-Acoustics di panggung Dynamic dan District secara sistem yang kita tau secara brand mereka mempunyai worldwide standard. Ya, mudah-mudahan kami bisa go international melalui Bhinneka Tunggal Musik,” ungkap David.
Panggung District yang bertukar tempat dengan Dynamic menampilkan Fiersa Besari, J-Rocks, Jamrud, Barasuara, The Changcuters, dan Weird Genius. J-Rocks menarik perhatian tampil mengenakan cosplay Akatsuki (Naruto) membawakan lagu lama dan baru.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Synchronize selalu memberi kesempatan bagi pendatang baru yang kali ini diisi band asal Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose di panggung Gigs.
Tampil pula nama-nama seru lainnya, seperti: Jirapah, Enola, ZIP, dan Kuntari. Suasana panggung ini bertambah ramai begitu penonton mengetahui siapa sebenarnya tanda tanya yang tertera di pamflet. Ternyata yang menjadi penampil kejutan adalah Seringai.
Mereka mengumpulkan banyak kepala untuk membawakan materi yang terbilang jarang dibawakan seperti "Menelan Mentah, Semua Ini Tak Akan Bertahan Lama" serta lagu cover "Jealous Again" milik Black Flag.
Synchronize juga menghadirkan suguhan yang baru tahun ini dalam Panggung Getar kolaborasi dengan Kobra Musik untuk memainkan orkes dangdut.
Nama-nama yang bergantian tampil di panggung ini datang dari berbagai daerah seperti Olsam asal Depok, OM PMS (Orkes Melayu Perempuan Modal Syukur) asal Jakarta, Pasukan Perang asal Bandung, dan Orkes Taman Bunga asal Padang.
Panggung Forest sejak sore yang tak kalah ramai dimulai aksi Indische Party, For Revenge, Bangkutaman, Morfem, Jamie Aditya, dan ditutup Momonon. For Revenge berkesempatan menggaet Cynantia Pratita Stereowall untuk membawakan lagu kolaborasi mereka "Jakarta Hari Ini" dan Fiersa Besari "Ada Selamanya".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.