Teknologi FUA Terbaru, Sembuhkan Mioma Tanpa Operasi
Focused Ultrasound Ablation (FUA) adalah teknologi terapeutik noninvasif yang memusatkan pancaran ultrasonografi ke target area yang sakit.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mioma atau fibroid rahim merupakan pertumbuhan otot dan jaringan yang terbentuk di dalam atau di dinding rahim.
Penyakit ini bisa menimbulkan berbagai gejala seperti nyeri, keputihan jangka panjang, sering buang air kecil, sembelit, pembesaran perut, hingga pendarahan vaginal yang berat dan tidak teratur.
Dahulu, penanganan mioma yang diketahui diambil adalah operasi.
Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang.
Kini, mioma bisa diatasi dengan alat Focused Ultrasound Ablation (FUA).
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Relly Y Primariawan, Sp.OG (K) pun jelaskan apa itu FUA.
Focused Ultrasound Ablation (FUA) adalah teknologi terapeutik noninvasif yang memusatkan pancaran ultrasonografi ke target area yang sakit.
Baca juga: Kenali Mioma, Tumor Jinak yang Bisa Picu Gangguan Kehamilan hingga Keguguran
"Mengakibatkan peningkatan suhu pada titik target hingga 60℃ hingga 100℃, untuk menimbulkan kematian jaringan di area target (mioma) tanpa merusak organ di sekitarnya," jelasnya pada konferensi pers di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Focused Ultrasound Ablation FUA ini dilakukan dengan pencitraan USG langsung secara real-time untuk memantau proses ablasi yang sedang berjalan.
"Hal ini memungkinkan dokter mengobati penyakit dengan aman dan terukur, tanpa sayatan, tanpa pendarahan, serta mempertahankan struktur dan fungsi organ," jelas dr Relly.
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indra Adi Susianto, Sp.OG, M.Si Med, menambahkan jika FUA aman bagi pasien.
Karena merupakan sistem terapeutik virtual yang cerdas berbasis penelitian ilmu kedokteran.
“Perbedaan FUA dengan operasi, tentu saja bentuk tindakannya. Pada operasi terdapat prosedur kontak fisik (sayatan) sehingga menimbulkan resiko nyeri, pendarahan, dan infeksi," jelas dr Adi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.