Soal Somasi Karena Konten Promosi Film, Syakir Daulay: Sebetulnya Gak Full Settingan
Syakir Daulay mengatakan bahwa ada unsur settingan dalam polemik somasi yang ia terima dalam konten promosi film terbarunya.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews,com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Syakir Daulay mengatakan bahwa ada unsur settingan dalam polemik somasi yang ia terima dalam konten promosi film terbarunya beberapa waktu lalu.
Namun ia menegaskan bahwa hal yang selama ini disetting olehnya adalah karya film dan upaya untuk mempromosikan film terbarunya itu.
Baca juga: Dampak Somasi karena Konten di Instagram, Film Terbaru Syakir Daulay Nyaris Gagal Tayang
Untuk somasi yang diterima, Syakir Daulay menegaskan bahwa dirinya tidak ada upaya untuk melakukan settingan atau dengan sengaja mencari polemik agar filmnya naik.
"Kalau gue, sebetulnya gak full settingan. Jadinya yang gue setting adalah karyanya yaitu film tapi efeknya dari itu sebetulnya muncul sendiri, dan ketika muncul ya gue goreng lagi," ujar Syakir Daulay di kawasan Senayan Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
Baca juga: Pembelaan Syakir Daulay Dituduh Permainkan Proklamasi
"Soal laporan dan masalah itu gak settingan, memang mereka memepermasalahkan, cuman karena gue menanggapi kan jadinya viral," terangnya.
Syakir sempat panik ketika konten promosi filmnya itu dianggap mempermainkan proklamasi oleh beberapa pihak. Bahkan sempat muncul kabar bahwa dirinya akan dilaporkan karena konten promosinya tersebut.
Akan tetapi Syakir mengatakan bahwa dirinya sudah berkonsultasi dengan rekannya yang bekerja di bidang hukum sebelum mengunggah konten tersebut, sehingga ia merasa yakin bahwa kontennya itu tidak melanggar hukum.
"Beneran semua itu, panik-panik mah ada itu. Kan hampir gak jadi tayang sampai dikasih surat perjanjian. Cuman gue tanya ke kuasa hukum ada unsur melanggar hukum gak kata dia aman," ujar Syakir.
"Tapi gue emang sebelum bikin konten itu konsultasi ke orang hukum ini berpotensi gak, dia bilang potensi rame gak melanggar hukum," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.