"Dan fakta yang kami peroleh di sana memang dia secara langsung melakukan tindakan berupa memerintahkan untuk membuka baju, kemudian ada hal-hal yang tidak diterima oleh korban," jelasnya.

Tak hanya memfoto, kabarnya S juga membentak para finalis yang menyebabkan korban merasa martabatnya direndahkan.

Baca juga: Korban Body Checking Miss Universe Indonesia Dicemooh karena Buka Suara ke Publik

"Kemudian membentak-bentak, ada hal-hal yang sifatnya, seperti penghinaan secara merendahkan martabat daripada korban," ungkapnya.

Korban Dicemooh karena Buka Suara

Di sisi lain, korban body checking justru dicemooh saat mengungkap hal tersebut ke publik.

Mellisa Anggraini selaku kuasa hukum peserta Miss Universe Indonesia 2023 pun membenarkan hal tersebut.

Menurut Mellisa sejak kliennya membongkar tindakan tak pantas sang klien kerap mendapatkan cemoohan.

"Kita bisa bayangin dari 7 Agustus sampai saat ini 4 Oktober mereka (korban) dipertanyakan oleh publik."

Baca juga: Polisi Gelar Perkara Kasus Dugaan Pelecehan Finalis Miss Universe, Bakal Ada Tersangka?

"Tak sedikit yang mencemooh, seakan-akan apa yang mereka sampaikan hanyalah isapan jempol belaka tidak ada kejadian itu," kata Mellisa.

Atas hal itu Mellisa pun menginginkan semua yang terlibat dalam dugaan tindak pelecehan bisa mempertanggung jawabkan perbuatan mereka di hadapan hukum.

Bahkan COO dari Miss Universe Indonesia 2023 dinilai Mellisa tidak bergerak sendiri dalam kasus tersebut.

Mellisa ingin pihak yang memberikan kewenangan pada S juga dimintai pertanggung jawaban.

"Kami meyakini betul bahwa ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang ada di lokasi body checking tersebut," terang Mellisa.

"Orang yang memiliki kewenangan dan termasuk orang yang memberikan akses, sehingga hal ini bisa terjadi harus diseret dalam proses hukum," pungkas Mellisa.

(Tribunnews.com/Gabriella/ Bayu Indra Permana) (Warta Kota/Ramadhan L)