Kasus Stroke Pada Anak Muda Meningkat, Berikut Tips Pencegahannya
Dokter spesialis saraf dr Al Rasyid SpS(K) pun bagikan tips mencegah stroke pada usia muda.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penderita stroke dari generasi muda meningkat.
Journal stroke dari the American Stroke Association (ASA) yang ditulis oleh George, M pada 2020 pun ungkap angka kejadian stroke penyumbatan (iskemik) pada usia dewasa muda (20-54 tahun) meningkat.
Baca juga: Kasus Stroke pada Anak Muda Meningkat, Ketahui Faktor Risikonya
Artinya semakin banyak kejadian stroke pada usia produktif.
Oleh karena itu, Dokter spesialis saraf dr Al Rasyid SpS(K) pun bagikan tips mencegah stroke pada usia muda.
"Pencegahan merupakan langkah penting untuk mengurangi risiko stroke pada usia muda. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil," ungkap dr Rasyid pada keterangannya, Jumat (13/10/2023).
1. Gaya Hidup Sehat: Memelihara gaya hidup sehat seperti menerapkan pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan mengurangi konsumsi alkohol dapat membantu mengurangi risiko stroke pada usia muda.
2. Kendalikan Faktor Risiko : Mengendalikan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas sangat penting dalam pencegahan stroke pada usia muda.
Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengelolaan yang tepat.
3. Perhatikan Kesehatan Mental: Stres dan gangguan kesehatan mental tertentu seperti depresi dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda.
Penting untuk menjaga kesehatan mental dengan mengelola stres dan memperoleh dukungan yang tepat.
4. Rutin Memeriksakan Kesehatan: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi faktor risiko dan kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko stroke pada usia muda.
Gejala stroke dapat dengan mudah diingat dan dikenali dengan singkatan SeGeRaKeRS :
● Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
● Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
● bicaRa pelo / tiba-tiba tidak dapat bicara / tidak mengerti kata-kata / bicara tidak nyambung.
● Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh.
● Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba.
● Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor / gemetar, sempoyongan).
"Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera menuju ke layanan kesehatan terdekat (rumah sakit) untuk diperiksa dan mendapat penanganan yang tepat," tutupnya.