Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Angkat Budaya Suku Manggarai, Film Nona Manis Sayange Tayang di Bioskop 2 November

Penonton diperkenalkan salah satu budaya Suku Manggarai di mana sang pria harus membayar belis sesuai dengan nominal yang telah ditentukan.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Angkat Budaya Suku Manggarai, Film Nona Manis Sayange Tayang di Bioskop 2 November
DMILASTY Pictures
Salah satu adegan yang tampak pada trailer film Nona Manis Sayange. 

TRIBUNNEWS.COM - Film Nona Manis Sayange bakal tayang di bioskop Indonesia pada 2 November 2023.

Film keluarga dengan genre romantis dan komedi tersebut memiliki alur ringan, menceritakan tentang hubungan asmara antara Sikka (Haico Van Der Veken) dan Akram (Pangeran Lantang) yang tidak direstui oleh ayah dari Sikka (Mathius Muchus).

Tidak hanya tentang kisah cinta mereka, film ini juga berfokus pada hubungan keluarga yang retak antara Sikka dan ayahnya dapat kembali diperbaiki secara perlahan.

Hubungan Sikka dengan ayahnya terbilang cukup relate dengan kehidupan saat ini, di mana beberapa orang tua masih mencampuri dan mengatur kehidupan anaknya sampai dewasa.

Baca juga: Haico Van Der Veken Belajar Bahasa Daerah Labuan Bajo untuk Film Nona Manis Sayange

Penonton akan melihat bagaimana proses pembangunan karakter dan hubungan di antara Sikka dan ayahnya.

Selain drama yang menyentuh, film Nona Manis Sayange juga menyajikan adegan-adegan komedi yang bisa membuat penonton terpingkal-pingkal.

Dari sisi wardrobe, film ini juga mengenalkan kain tenun khas Labuan Bajo, dengan corak beragam yang digunakan dalam film Nona Manis Sayange.

BERITA REKOMENDASI

Penonton diperkenalkan salah satu budaya Suku Manggarai di mana sang pria harus membayar belis sesuai dengan nominal yang telah ditentukan.

Belis sendiri merupakan mas kawin yang diberikan pihak laki-laki (anak wina) kepada pihak perempuan (anak rona) sebagai simbol penghargaan terhadap harkat dan martabat perempuan.

Besaran belis yang dibawa pun bervariatif, tergantung dari kekuatan negosiasi antar kedua belah pihak.

Beberapa tempat indah di Laboan Bajo dijadikan latar belakang adegan pada film tersebut.

Misalnya Pulau Komodo, Pantai Pasir Pink, Pulau Padar, dan destinasi wisata lainnya.


"Labuan Bajo memiliki keindahan alam yang luar biasa. Kami ingin berbagi keindahan ini dengan penonton di seluruh dunia," kata Miranda Putri, produser film tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas