Tissa Biani dan Dul Jaelani Bangkit dari Bully Karena Peran Orangtua
Tissa Biani dan kekasihnya Dul Jaelani menganggap Perundungan adalah fenomena yang harus dihindari dalam dunia pendidikan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perundungan di sekolahan menjadi sorotan publik sepekan belakangan ini.
Pasalnya, hal itu marak dilakukan oleh senior terhadap junior hingga menimbulkan korban jiwa.
Baca juga: Reaksi Dul Jaelani soal Tissa Biani Dibanding-bandingkan dengan Fuji oleh Fans
Mirisnya Perundungan seakan menjadi sebuah kultur di dunia pendidikan, yang seakan tak bisa dihilangkan di dalam sekolahan, baik tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
Pemain film dan musisi Tissa Biani dan kekasihnya Dul Jaelani menganggap Perundungan adalah fenomena yang harus dihindari dalam dunia pendidikan.
"Perundungan ini Harus dihindari apalagi dilakukan oleh anak dibawah umur," kata Tissa Biani kepada Wartakotalive.com, di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (11/10/2023) Malam yang ditemani Dul Jaelani.
"Ya saya gak sependapat aja. Karena para pelaku bully ini pada sok jagoan," timpal Dul Jaelani.
Tissa mengakui dirinya pernah menjadi korban perundungan, namun tidak sampai kontak fisik dengan pelaku. Ia mendapati hinaan secara verbal yang merusak mentalnya.
Baca juga: Punya Rencana Serius Dengan Tissa Biani, Dul Jaelani Akui Sudah Mulai Siapkan Diri
Akan tetapi, wanita berusia 21 tahun itu merahasiakan perlakuan Perundungan apa yang ia terima, sehingga membuatnya merasa sakit hati dan begitu terpukul menerima perbuatan itu.
"Aku kurang inget ya. Itu rahasia pribadi aku aja takut ada yang tersinggung. Aku sih gak pernah merasa dibully hanya di sekolah aja. Bahkan sampai sekarang masih suka dibully sama netizen dan siapapun," ucap Tissa Biani.
Ketika menerima perundingan, artis bernama lengkap Tissa Biani Azzahra ini mengklaim mendapatkan dampak yang besar kedalam dirinya. Ia merasa jadi wanita yang sangat sensitif ketika menerima kritikan.
"Waktu itu pas terima perundungan di sekolah, aku masih kecil. Jadi aku merasa diriku jadi sensitif aja gitu. Karena belum punya pendirian dan mental yang kuat. Tapi Alhamdulillah berkat pendampingan orang tua aku jadi lebih strong sih," jelasnya.
Menurut pemain film KKN di Desa Penari ini Perundungan bisa terjadi di sekolah, diduga karena para guru hanya mementingkan akademis saja, tanpa memperhatikan psikis murid-muridnya.
"Jadi aku rasa perlu ada pendampingian dari para orang tua untuk selalu mengajarkan anak anaknya ke hal hal positif. Untuk guru juga harus bisa merangkul siswanya agar mau bicara, jika menerima Perundungan," terang Tissa Biani.
"Sekolah juga jangan cuek kepada anak muridnya. Harus bisa lah menjadi orang tua kedua untuk semua murid-muridnya di sekolahan," sambungnya.
Sementara itu, Dul Jaelani meminta kepada siswa siswi yang merasa sok jagoan, untuk merangkul para korban perundungan bukan justru jadi pelaku.
"Ya daripada sok jagoan membully, mending sok jagoannya jadi pelindung aja. Kita melindungi aja agar sok jagoannya keren. Saya pernah SMP dan SMA ya pernah jadi sok jagoan, tapi kan ya saya melindungi lah tipenya," ujar Dul Jaelani.
"Intinya kalau berani lawan, kalau tidak adukan sama guru. Jangan sampai membuat diri kita terinjak injak aja sih. Semua pilihan aja," timpal Tissa Biani. (ARI).