Lebih Percaya Diri, Piyu Padi Reborn Tak Lagi Pakai Topi Usai Transplantasi Rambut
Piyu tak lagi pakai topi sejak setelah transplantasi rambut yang dilakukannya membuahkan hasil yang diharapkan.
Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Lebih Percaya Diri, Piyu Padi Reborn Tak Lagi Pakai Topi Usai Transplantasi Rambut
Willem Jonata/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Musisi Piyu dulu terbiasa mengenakan topi. Bukan sekadar gaya, tapi karena ia ingin menutupi kepalanya yang mengalami kerontokan hingga terlihat botak.
Bahkan seorang teman sampai mengirim kado berupa topi untuk dipakainya.
Namun, temannya pun menanggung kecewa. Ia tak melihat Piyu mengenakan topi yang dihadiahkan olehnya.
Baca juga: Piyu Padi Larang Ari Lasso Nyanyikan Lagu Penjaga Hati, Singgung Royalti Rp130 Ribu
"Dia DM Aku, ‘Mas, what’s wrong with my hat that I gave to you’. Dia bilang begitu. ‘Oooh, nggak nggak apa. Aku emang udah enggak pakai topi’,” kata Piyu tertawa.
Piyu tak lagi pakai topi sejak setelah transplantasi rambut yang dilakukannya membuahkan hasil yang diharapkan.
“Hasil yang pertama aku puas banget. Bagus banget dan keren, dan semua orang juga pada pangling," lanjut dia.
Gitaris Padi Reborn itu sudah setahun tampil dengan rambut baru. Kepercayaan dirinya kembali tumbuh.
Namun, ia masih punya masalah di bagian crown sehingga masih perlu dilakukan transplantasi lanjutan.
Sekarang inilah saatnya untuk melakukan transplant kedua di Farmanina Aesthetic & Hair Clinic,” ujar Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) itu.
Dokter Farmanina, Mbio (AAM), dokter ahli transplantasi rambut dari Farmanina mengatakan, kasus kebotakan kepala yang dialami Piyu terhitung agak unik.
Hal tersebut terkait dengan keberadaan area donor rambut bagian belakang kepala Piyu yang kurang bagus.
“Jadi daerah donor harus di treatment dulu dengan PRP. Lalu kita baru bisa tindakan lagi setelah satu tahun, setelah daerah donornya bisa kita ambil lagi. Kita bisa saja sekali kerjakan tapi kalau misal daerah donornya tidak baik dan kita memang tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki daerah donornya, maka kita kerjakan dua kali biasanya,” jelas dr. Nina.
Menurut dr. Nina, pengerjaaan transplantasi rambut pertama dan kedua kapada Piyu tidak ada yang berbeda.
Oleh karenanya ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama, persoalan kebotakan di kepala bagian crown Piyu sudah dapat teratasi.
“Kalau dari medisnya, pengerjaannya sama. Seperti biasa, ambil rambutnya dulu dari daerah donor. Kemudian istirahat satu jam baru tanam. Semua sama. Hair transplant-nya semua sama."
"Kemudian besok buka perban, hari ketiganya cuci rambut, hari ke-14 kontrol lagi untuk melihat keadaan kerak-kerak rambutnya. Habis itu tiap bulan lakukan PRP. Semuanya sama,” ujar dr. Nina.