Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Perbedaan Pneumonia Biasa dengan Mycoplasma Pneumoniae yang Menginfeksi Anak-anak di China

Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini mengumumkan 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia. Namuni orang tua disarankan jangan panik. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Perbedaan Pneumonia Biasa dengan Mycoplasma Pneumoniae yang Menginfeksi Anak-anak di China
skynews/HO
Seorang ibu sedang menggendong anaknya antre di sebuah rumah sakit di Hangzhou, China.  China kini sedang mengalami peningkatan penyakit pneumonia misterius yang menyerang banyak anak-anak. Mulanya penyakit pernapasan akut tersebut terdeteksi di China bagian utara. Dilaporkan pada pertengahan Oktober 2023 ada peningkatan penyakit mirip influenza. Kelompok pneumonia yang tidak terdiagnosis pada anak-anak di China utara tersebut juga telah dilaporkan oleh kelompok-kelompok termasuk Program Pemantauan Penyakit Berkembang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakteri Mycoplasma Pneumoniae yang menginfeksi anak-anak di China jadi sorotan setelah kasus itu mengalami kenaikan signifikan.

Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini mengumumkan 6 kasus Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia. 

Lantas apa perbedaan Pneumoniae biasa dengan infeksi Mycoplasma Pneumoniae

Terkait hal ini, Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dr Nastiti Kaswandani beri jawaban. 

Perbedaan pertama, Pneumoniae biasa disebabkan oleh virus Pneumokokus, Haemophilus influenzae tipe b (Hib) hingga Covid-19. 

Kedua, dari segi gejala, ketika anak terinfeksi virus tadi, maka akan muncul demam, batuk, sampai timbul sesak anak balita. 

Berita Rekomendasi

Bahkan pada tahap serius, anak-anak bisa dirawat dan butuh oksigen. 

"Tapi kalau mycoplasma masuk golongan atipik. Berarti artinya tidak khas gejala sampai timbul sesak dan dirawat gejala lebih ringan,"ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (7/12/2023).  

Lebih lanjut dr Nastiti mengungkapkan jika Mycoplasma Pneumoniae sebenarnya lebih ringan dibandingkan sebelumnya. 

Perbedaan gejala, sesaknya sangat jarang dibandingkan Pneumonia pada umumnyaii sehingga perawatan di rumah sakit sangat jarang.

Kematian pun lebih jarang dibandingkan Mycoplasma Pneumoniae

Lebih lanjut ia pun menekankan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam mencegah penularan. 

Jangan lupa gunakan masker, mencuci tangan dan tetap lakukan etiket batuk. 

Kalau sakit, jangan ke sekolah atau bermain keluar rumah.

Seperti halnya infeksi saluran pernapasan lainnya, ditularkan melalui droplet atau percikan yang mengandung kuman mycoplasma pnemunia. 

"Jadi ketika anak sakit, kemudian batuk, bersin sampai anak sehat lain di situ terjadi penularan. Sangat mungkin terjadi di tempat sekolah, rumah, pertemuan keluarga," jelas dr Nastiti. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas