TRIBUNNEWS.COM - Kuasa Hukum Ammar Zoni, Jon Mathias mengungkapkan kondisi kliennya usai kembali ditangkap karena kasus narkoba.

Setelah dua bulan bebas, Ammar Zoni kembali diamankan oleh Satres Narkoba Polres Jakarta Barat, pada Selasa (12/12/2023).

Usai menemui kliennya, Mathias mengungkap kondisi psikis Ammar Zoni yang tertekan karena kembali ditangkap.

Mengingat Ammar Zoni juga tengah menjalani proses pengadilan perceraiannya dengan istrinya, Irish Bella.

"Ya tertekan pastilah bertubi-tubi semua kan logikanya pastilah," ungkap Jon Mathias, dikutip dari Cumicumi, Kamis (14/12/2023).

Setelah Ammar Zoni jalani proses BAP, Jon Mathias menjelaskan kliennya kini juga telah resmi kembali menyandang status tersangka.

Baca juga: Kuasa Hukum Ammar Zoni Sebut Paket Ganja dan Sabu Bukan Milik Kliennya Sendiri: Ada Sebagian Orang

Sang kuasa hukum juga mengatakan, Ammar Zoni meluapkan tangisannya setelah masalah yang berulang terjadi kepadanya.

"Ya kalau dari BAP ya sudah jadi tersangka malam ini, pastilah dia nangislah karena ini kan sudah berulang-ulang kan jadi ya saya juga enggak bisa ngomong ya"

Terlebih sebagai kuasa hukum sekaligus PH Ammar Zoni, Mathias mengaku sangat kecewa dengan tindakan kliennya itu.

"Sebagai lawyer sebagai PH juga kan saya kecewa, karena saya berupaya untuk bersidang di pengadilan agama (sidang perceraian Ammar) malahan datang lagi musibah baru," ucap Mathias.

Namun, saat ditanyakan kenapa akhirnya sang aktor memilih jalan narkoba untuk melepaskan masalahnya, Mathias mengaku enggan memperdalam motif kliennya itu.

"Ya Sulit ya kalau kita sudah tahu bermasalah tentu kita tak memperdalam lagi bagi kami sebagai lawyer biasanya kami gak mendalam pasti kita mencari sesuai profesi," tutur Mathias.

Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Ammar Zoni Usai Ditangkap ke-3 Kalinya Atas Kasus Narkoba, Sebut Tertekan

Sebagai kuasa hukum, Mathias hanya ingin menjalankan tugasnya untuk mendampingi kliennya agar mendapat hak-hak hukum.

"Itu aturan lagi yang kami bicarakan pertama harus koperatif kemudian harus didamping PH sesuai dengan hak-haknya hak hukumnya jadi itu."