Pegang Tangan, Anji Sempat Ungkap Harapan Terakhir sebelum Ayahnya Meninggal Dunia
Harapan terakhir Anji untuk ayahnya, minta Hartiyo siuman setelah mendadak terkena stroke.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Salma Fenty
Selain mendampingi, Anji terlihat tampak turun ke liang lahad untuk memakamkan mendiang ayahnya.
Lebih dari itu, Anji juga memohonkan maaf atas kesalahan semasa ayahnya hidup.
"Terima kasih teman-teman yang sudah datang, apabila ada salah mohon dimaafkan," kata Anji.
Kronologi Meninggalnya Sang Ayah
Ayah sambung Anji, Hartiyo menghembuskan napas terakhir di usia 74 tahun.
Disampaikan Anji, ayahnya tutup usia setelah mengalami stroke dadakan.
Sang ayah bahkan sampai terjatuh hingga muntah-muntah.
Lebih dari itu, kondisi ayah Anji juga sempat tak sadarkan diri sebelum meninggal dunia.
"Stroke-nya benar-benar baru banget, langsung serangan stroke terus langsung jatuh, muntah, nggak sadar," kata Anji.
Kondisi itu tentu membuat keluarga kaget, pasalnya Hartiyo tampak masih beraktivitas seperti biasa dua hari sebelum meninggal.
Lalu kondisi Hartiyo tiba-tiba memburuk sehari sebelum meninggal dunia.
"Diboncengi naik motor sama mas di rumah terus tiba-tiba di tengah jalan Bapak peluk gitu terus muntah, terus kayak ya udah nggak sadar jadi ini stroke," ujar Anji.
Hartiyo disebut sampai dua kali ditolak rumah sakit.
Anji mengatakan ayahnya memang terlambat mendapatkan penanganan.
Karena itulah, Anji menilai telatnya penanganan menjadi menyebabkan kondisi sang ayah semakin memburuk hingga meninggal dunia.
"Akhirnya rumah sakit ketiga jadi emang udah terlambat, karena sebenarnya kalau stroke gitu kan asupan atau aliran darah ke otak itu kan terhambat," jelas Anji.
"Jadi karena mungkin kurang cepat kondisi Bapak menurun-menurun dan akhirnya meninggal," tambahnya.
Baca juga: Anji Manji Dampingi Sang Ayah ke Tempat Peristirahatan Terakhir
(Tribunnews.com/Ayu/M Alivio Mubarak Junior)