Detektif Jubun Rangkum Pengalaman 17 Tahun sebagai Private Investigator dalam Buku Biografi
Pesan yang ingin disampaikan buku ini, adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang integritas seorang detektif swasta.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jubun sudah 17 tahun menggeluti profesi sebagai detektif swasta di Indonesia.
Diakuinya profesi tersebut tak lazim karena melakukan penyelidikan di ranah pribadi seorang yang menjadi kliennya.
Salah satu contoh kasus, yakni perselingkuhan dan penipuan.
Berbekal dengan kemampuannya melakukan pencarian orang dan jaringan yang luas, Jubun memilih profesi tersebut dan membuka agensinya yang diberi nama Aman Sentosa Investigation Agency (ASIA).
Ia kemudian merangkum pengalamannya dalam sebuah buku biografi berjudul "The Life of Private Investigator: Sepak Terjang Detektif Jubun".
Baca juga: Cerita Detektif Swasta Ungkap Kasus Perselingkuhan
Salah satu pesan yang ingin disampaikan dalam buku ini, menurut Jubun, adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang integritas seorang detektif swasta.
Terutama bagaimana ia bisa dipercaya, khususnya oleh kliennya. Apalagi ketika mereka harus berbagi informasi yang sangat privasi.
"Menurut saya, seorang private investigator harus memiliki rekam jejak yang jelas, tentunya sangat beresiko bagi calon klien yang mempercayai semua privasi dan informasi sensitif kepada sang investigator," tutur Detektif Jubun.
Lewat buku tersebut, Jubun juga ingin memperkenalkan lebih dekat profesi detektif swasta secara global serta lika-liku menjalankan bisnis jasa penyelidikan tersebut di Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh seorang penulis cerita fiksi kriminal bernama M Fadli, yang juga seorang redaktur di salah satu media nasional di Indonesia.
Melalui pertemuan dalam acara penggemar cerita detektif dan kriminal, Fadli mewawancarai Jubun. Keduanya pun saling bertukar pikiran sehingga munculah ide membuat buku tersebut.
"Saya biasanya buat cerita detektif dalam bentuk novel dan cerpen secara fiktif. Kebetulan kali ini membuat buku biografi seorang detektif sungguhan di dunia nyata. Tentunya senang dengan hal tersebut," ungkap jurnalis yang sempat menerbitkan novel "Nostalgia Merah" pada 2018 silam.
Fadli, yang juga menjadi penggagas komunitas Detectives ID, turut berbagi pengetahuannya tentang sejarah profesi detektif swasta di dunia serta landasan hukum aktivitas detektif swasta di Indonesia.
Termasuk tantangan serta batasan-batasan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tak boleh dilakukan detektif swasta di Indonesia.
Sang penulis juga menuliskan kisah awal mula detektif Jubun menjalankan bisnisnya, termasuk membesarkan agensi ASIA, hingga kasus-kasus pilihan yang pernah ditanganinya.
Tentunya hal ini menjadi tantangan untuk Jubun sendiri dalam menceritakan kasus yang pernah ditanganinya. Ia harus menceritakan kasus yang tidak terlalu memperlihatkan orang-orang yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Ada empat kasus yang sudah saya samarkan nama klien dan targetnya, termasuk metode penyelidikannya. Bahkan Fadli juga menambahkan dramatisasi dalam ceritanya agar lebih menarik untuk dibaca seperti baca cerita detektif," ungkap Jubun.
Selain kisah hidup, Jubun juga berbagi tips-tips dan pelajaran hidup yang didapat selama menjadi detektif swasta.
Ia ingin berbagi pengetahuan dan sekaligus wawasan baru bahwa menjadi detektif swasta bukan sekedar profesi yang mencampuri urusan pribadi orang lain.
Menurutnya, profesi detektif swasta bertujuan membantu orang yang kehilangan, kebingungan atau gundah karena dipermainkan orang yang tak punya empati.
Lewat buku ini, ia juga berharap banyak orang yang mengerti profesi yang dijalaninya, yang tentunya berbeda dengan cerita fiksi, tapi sama-sama untuk membantu orang lain menemukan kebenaran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.