Novita Dewi Kagumi Karya Seni Peranakan yang Gaungkan Kebhinekaan Budaya
Pameran seni ini diharapkan jadi gaung pembawa pesan tentang apresiasi terhadap perempuan, kebhinekaan, dan upaya menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pameran seni Hanny Widjaja bertajuk Sinchiavaganza berhasil menyuguhkan narasi optimis dari citra etnis Tionghoa.
Selain itu project masterpiece ini juga menggali sejarah klasik Tiongkok yang dipadankan dengan gaya modern saat ini.
Owner House of Ende Novita Dewi pun mengaku terkagum-kagum dengan sajian karya seni tersebut.
"Rangkaian karya Hanny Widjaja menampilkan bagaimana Etnis Tionghoa memberi sumbangsih kekayaan luar biasa, yang sampai saat ini bisa dilihat keindahannya. Mulai dari kuliner, corak-busana, tradisi, ritual dan seremoni-seremoni penting, serta falsafah Timur, seperti Taoisme dan nilai-nilai kebajikan,” jelas Novita dalam keterangannya ditulis Rabu (31/01/2024).
Menurut Novita, Hanny Widjaja dengan terampil mengaitkan tradisi-tradisi yang terus lestari.
Karya seni ini membawa narasi, bagaimana tradisi etnis Tionghoa dapat membaur, menyatu padu dan menjadi bagian dari sebuah negara yang menjunjung tinggi multikulturalisme Indonesia.
Salah satu ikon penting pameran ini adalah lukisan karya berjudul Unity Element of Souls (2024), yang mengangkat keindahan feminitas.
Lukisan menampilkan figur tiga sosok perempuan dengan ilustrasi Naga, yang melambangkan budaya peranakan, menerima tangan-tangan Tuhan.
Lukisan juga menampilkan simbol Elang Jawa, sebagai falsafah bersama tentang lambang Garuda Pancasila.
Seorang kurator Bambang Asrini memuji Hanny Widjaja yang bisa memilih untuk mengekspresikan narasi-narasi optimis dan bahagia tentang budaya peranakan di Indonesia.
“Sinchiavaganza adalah bentuk kebanggaan saya menjadi warga negara Indonesia, dengan memadukan memori tentang peninggalan budaya nenek moyang yang dulu bermukim di Tiongkok. Karya-karya ini menjadi potret peristiwa-peristiwa personal yang saya harap juga dapat dinikmati para pecinta seni dan sejarah Indonesia, juga masyarakat umum,” ujar Hanny Widjaja.
Pameran seni ini diharapkan menjadi gaung pembawa pesan tentang apresiasi terhadap perempuan, kebhinekaan Indonesia dan upaya menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Adapun pameran ini telah dibuka pada Senin (25/1) di Galeri Kunstkring Palais. Dan akan berlangsung hingga 25 Februari mendatang.
Turut hadir dalam pembukaan adalah, Sultan Sepuh Aloeda II Keraton Kasepuhan Cirebon R.H Rahardjo Djali, Co-Founder Tokopedia Leontinus A. Edison, Istri Presiden Direktur Sidomuncul Sinta Hidayat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.