Gelagat Tak Biasa Dante Sebelum Meninggal, Guru TK Ungkap Anak Tamara Tyasmara Betah di Sekolah
Pertemuan terakhir dengan sang anak didik membuat guru Dante di sekolah sedih. Kala itu gelagat Dante memang beda dari biasanya.
Editor: Anita K Wardhani
![Gelagat Tak Biasa Dante Sebelum Meninggal, Guru TK Ungkap Anak Tamara Tyasmara Betah di Sekolah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pesinetron-dan-pemain-ftv-tamara-tyasmara-didampingi-tim-kuasa-hukumnya-di-polda-metro-jaya.jpg)
Namun entah kenapa diakui Ema di hari Jumat itu Dante tampak beda dari biasanya.
"Aku godain 'Dante mau enggak les ini biola'. Katanya 'no miss, Dante mau main aja'. Emang udah berapa kali disuruh udahan (main biola) dia bilang 'no miss'. Aku syok banget kan aku yang terakhir ketemu pas Jumat, dia memang biasa aja, sehat banget," akui Ema.
Bahkan kala diminta menyelesaikan kelas, Dante menolaknya mentah-mentah.
Dante mengaku masih ingin bermain dengan temannya sehingga tak mau pulang.
"Di hari Jumat itu Dante lagi nice banget. Cuma pas play time kan kita langsung pulang, dia engak mau pulang masih mau main sama temannya. Sedih sih," pungkas Ema.
Selain itu, ada hal yang lebih mengejutkan terkait Dante.
Sedih saat tahu Dante tiada, Ema mengurai gerak-gerik sang anak didik.
Bak punya firasat akan meninggal, Dante sempat bercerita tentang cita-citanya yang berbeda dengan murid lain.
Mengingat cerita Dante, Ema pun jadi paham soal alasan kenapa anak Tamara dan Angger Dimas itu bercita-cita untuk jadi pilot.
"Kalau untuk cita-cita sih enggak spesifik. Tapi kalau di play time kan ada kostum, Dante suka pakai baju pilot, pas ditanya kenapa mau jadi pilot, katanya 'Dante mau terbang'," ujar Ema.
Sementara itu, kasus meninggalnya Dante membuat guru di sekolahnya ikut murka.
Terlebih saat mereka tahu kronologi tewasnya Dante akibat ulah Yudha Arfandi.
Seperti diketahui, Dante meregang nyawa setelah 12 kali dibenamkan kepalanya oleh Yudha Arfandi ke kolam renang kawasan Jakarta Timur.
Akibat perbuatannya kepada Dante, Yudha Arfandi pun ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana dan kelalaian oleh Polda Metro Jaya.
Kini, Yudha Arfandi telah ditahan.
Terkait kasus tersebut, salah seorang guru sekolah Dante, Wani Siregar pun mengurai kegeramannya.
Ia mengaku kesal atas kasus yang menimpa anak didiknya.
"Dante meninggal kami nangis, melihat CCTV-nya kami semua murka. Kami berduka kepada ibu Tamara dan omanya yang setiap hari anterin ke sekolah. Dante harusnya graduate di Juni, selesai TK dan lanjut ke SD," ujar Wani Siregar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.