Alhasil, dokter menyarankan untuk dilakukan kuret.

"Pertama pas USG 2D kan dibilang kok kayaknya ada yang aneh nih. Kebanyakan cairan di bayinya," kata Ci Oliv.

Kemudian, Olivia dirujuk untuk melakukan fetomaternal atau USG 4D.

Meski masih hidup, dijelaskan Olivia, janin yang dikandung Olivia mengalami sejumlah masalah pada kepala hingga jantung.

Bahkan, dari hasil fetomaternal tersebut diketahui organ tubuh calon bayinya tidak berkembang dengan baik.

"Kan kalo fetomaternal itu dicek semua organ tubuh bayi) mulai dari kepala sampai kaki kan."

"Ternyata kepalanya udah kebungkus cairan pokoknya udah nggak bentuk lah. Terus begitu masuk ke jantung, jantungnya sudah bocor tapi keadaannya masih hidup," jelasnya.

"Pokoknya intinya nggak ada yang bagus itu organ tubuhnya," lanjutnya.

Berbeda saat keguguran yang pertama, diakui Olivia, pada keguguran yang kedua dirinya lebih pasrah.

Lantaran menurut dokter, dengan kondisi janinnya itu sulit untuk selamat.

Baca juga: Tanggapi soal Hasil Tes DNA Verny Hasan dan Denny Sumargo, Dokter Forensik: Bisa Saja Direkayasa

"Jadi nggak sesedih yang pertama lebih kayak oh yaudah lah nggak papa. Soalnya kata dokter kalau udah kayak gini sih kayaknya tidak akan selamat," ujarnya.

Olivia pun mendapatkan tindakan kuret yang kedua kalinya.

Setelah tiga kali keguguran, Olivia dan Densu memutuskan untuk melakukan program hamil.

Kini, perjuangan Olivia dan Densu membuah hasil.

Setelah melewati perjalanan panjang, Olivia mengumumkan tengah mengandung.

"Jadi sekarang hamil?" tanya Densu.

"Hamil," jawab Olivia.

(Tribunnews.com/Yurika)