Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

HUT Ke-29 Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : “Memberi adalah sumber kebahagiaan”

Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi, dan hanya orang kaya yang bisa melakukannya. Setiap orang dapat berpartisipasi, baik kaya maupun miskin.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in HUT Ke-29 Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : “Memberi adalah sumber kebahagiaan”
Dok. pribadi
HUT Ke-29 Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan : “Memberi adalah sumber kebahagiaan” 

Acara munajat doa, santunan dan berbuka puasa bersama anak yatim piatu dan dhuafa ini terselenggara atas kerjasama Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan dan Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH).

Ketua Komunitas Amal Sedekah Ikhlas Hati (KASIH) Ageng Kiwi menyampaikan, acara ini bisa menjadi momentum bagi kita semua untuk saling membantu dan belajar lebih peduli dengan sesama.

“Lebih ke sikap dan tindakan dimana kita terlibat meringankan beban sesama. Dengan begitu, kita akan lebih memahami esensi dari sebuah kepedulian,” ujar Ageng Kiwi.




Dengan sedekah, kata Ageng, tanpa disadari ruang rezeki semakin luas dan terbuka. Bahkan dari arah yang tak pernah kita duga.

“Ibarat menanam sesuatu yang baik saat sebelum menuai buahnya, begitupula membuka pintu rezeki dengan sedekah. Apa saja yang kita sedekahkan, Allah menggantinya dengan rezeki yang terbaik,” ujar Dewan Penyantun Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan ini.

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan didirikan oleh sejumlah seniman, budayawan, wartawan, pendidik, dan pemerhati sosial, pada tanggal 17 Ramadan 1415 H, bertepatan dengan 17 Februari 1995.

Tanggal dan bulan didirikannya yayasan ini bersamaan dengan peringatan Nuzulul Quran. Momen Nuzulul Quran merupakan peristiwa dimana kitab suci Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu pertama dan tanda dimulainya kenabian Rasulullah SAW.

BERITA TERKAIT

“Tanggal dan bulan didirikannya yayasan ini bertepatan peringatan Nuzulul Quran secara konsepsional dipilih sebagai transformasi makna; membumikan al-Quran. Wujud iman yang dinyatakan dalam bentuk perbuatan,” ujar Eddie menambahkan.

Sehingga, kata Eddie, kitab suci tidak disikapi sebagai dogma mati; tekstual, tapi kontekstual. “Agama hadir memenuhi panggilan kemanusiaan, yaitu melayani,” ungkapnya.

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan membina ratusan pemulung, sebagian diantaranya adalah janda-janda lanjut usia. Menyantuni fakir miskin, dan anak yatim non-panti yang diorganisir di dua rumah singgah, Bekasi (Jakarta), dan di Baleendah Kabupaten Bandung.

Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan juga mendirikan sub-organisasi, antara lain; Sanggar Humaniora, Rumah Budaya Satu-Satu, Rumah Singgah Bunda Lenny, dan Rumah Media Portal Berita Online humaniora.id.

Termasuk sedang dikembangkan berbagai lembaga usaha yang diharapkan dapat berdampak pada nilai ekonomis, seperti; Humaniora Rumah Musik & Film, Humaniora Rumah Terapi, dan berbagai bidang usaha lainnya.

Hadir juga di kegiatan ini Ridwan Burnani (Dewan Pembina), Ari Susandi (Dewan Pengawas), Lee Sandie Tjin Kwang (Bendahara Umum), Indri Retno Putranti (Fasilitator Bidang Pendidikan), pengurus Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan lainnya, penggiat sosial, seni, budaya dan para wartawan.

“Terima kasih kepada semua donatur, dermawan, simpatisan, rekan artis, dan wartawan yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Alhamdulillah kita semua terpanggil diberi spirit menolong. Allah SWT memberi kekuatan, hikmat, kelegaan dan kebahagiaan dunia akhirat untuk kita semua,” ujar Eddie Karsito menutup acara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas