Henry Indraguna Tanggapi Dugaan Sandra Dewi Terlibat Korupsi Harvey Moeis, Singgung Hobi Pamer Harta
Pakar hukum, Henry Indraguna menanggapi soal keterlibatan Sandra Dewi atas tindakan korupsi suaminya Harvey Moeis, minta penyidik buktikan dahulu.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Sebelum nantinya sang artis bisa dikenakan pasal TPPU atau tindak pidana pencucian uang.
"Sudah pasti berlapis jika penyidik nanti sudah pasti setelah putusan perkara korupsinya selesai. Maka akan dilanjutkan kepada TPPU. Nah TPPU ini bisa diterapkan sekali lagi kalau sudah ada putusan dulu ya ya dari pokok perkaranya," tandas Henry.
Lebih lanjut, Henry Indraguna mengingatkan kepada istri-istri yang suaminya rawan untuk terjerat kasus korupsi untuk memastikan tidak mengetahuinya.
"Makanya hati-hati istri-istri sekarang kalau suaminya melakukan tindak pindana korupsi. Pastikan tidak tahu, kalau tahu ya terjerat."
"Apalagi sudah tahu uang itu dihasilkan oleh tindak pidana korupsi. Istrinya mengaminkan memakai uang tersebut untuk kepentingan pribadi, pergi ke salon, makan, liburan dipakai buat usaha, beli foya-foya, arisan. Itu kena semua nanti, tindak pidana TPPU-nya kena semua," jelas Henry.
Tanggapan Henry Indraguna Soal Sandra Dewi yang Dibully Warganet
Belakangan ini, publik dibuat geram setelah mengetahui aset mewah yang dipamerkan Sandra Dewi selama ini diduga dari korupsi yang dilakukan suaminya.
Meskipun belum ada keputusan pengadilan yang menjukan artis kelahiran Bangka Belitung tersebut terlibat kasus korupsi.
Tetapi publik menduga jika Sandra Dewi ikut menikmati aliran dana tindak pidana korupsi Rp271 T itu.
Mendengar hal tersebut, Herry Indraguna merasa maklum akan hal tersebut.
Menurutnya hal itu akibat perlakukan ibu dua anak tersebut yang kerap memamerkan sejumlah aset mewah yang dimilikinya.
"Nah kalau kita bicara nih kenapa netizen sekarang sudah mulai membully memvonis, padahal putusan pengadilan juga belum ada Apakah si HM ini salah atau tidak. Jadi ya saya bilang maklum," ucap Henry Indraguna.
"Jadi kenapa saya mengatakan ini maklum, seharusnya kalau kita mempunyai sesuatu ya sudahlah jangan dipamer-pamerkan."
"Karena kita ini harus punya rasa empati. Masih banyak masyarakat kita ini yang tidak mampu makan pun susah hidup pun susah," sambungnya.
Namun, sang pakar hukum juga mengingatkan agar masyarakat dapat mematuhi hukum yang berlaku.