Mooryati Soedibyo, Sosok di Balik Kontes Kecantikan Puteri Indonesia Meninggal Dunia
Sosok di balik kontes ratu kecantikan Puteri Indonesia Mooryati Soedibyo dikabarkan meninggal dunia.
Penulis: Anita K Wardhani
Ia terkenal dengan segala hal yang berkaitan dengan kecantikan, jamu tradisional, dan lingkungan keraton.
Sejak usia 3 tahun ia tinggal di Keraton Surakarta yang dikenal sebagai sumber kebudayaan Jawa.
Di keraton itu, ia mendapat pendidikan secara tradisional yang menekankan pada tata krama, seni tari klasik, kerawitan, membatik, ngadi saliro ngadi busono, mengenal tumbuh-tumbuhan berkhasiat, meramu jamu, dan kosmetika tradisional dari bahan alami, bahasa sastra Jawa, tembang dengan langgam mocopat, aksara Jawa Kuno, dan bidang seni lainnya.
Tahun 1973, hobi minum jamu Soedibyo yang dilakukan sejak masih belia, akhirnya dikembangkannya sebagai usaha.
Ramuan jamu resep Keraton Surakarta yang semula diberikan kepada teman-temannya, akhirnya berubah menjadi bisnis berlabel Mustika Ratu.
Produknya mulai diekspor ke kurang lebih 20 negara, diantaranya Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia dan Brunei.
Produknya juga berkembang menjadi 800 buah produk, mulai dari balita, umum, super, dan premium.
Diawali dengan produk untuk orangtua sampai dengan remaja puterinya.
Tentang ide menggelar kontes kecantikan berawal saat menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok pada bulan Mei 1992.
Tahun 1992 ia meluncurkan ajang Puteri Indonesia, yang dikembangkannya setelah ia sering berkunjung ke luar negeri untuk mengadakan seminar, pameran mau pun sendiri mulai ingin membuat ajang Puteri Indonesia.
Dari sini timbul keinginannya untuk membuat wanita Indonesia percaya diri tampil di dunia internasional.
Hal ini sebelumnya telah dipelopori oleh Andi Nurhayati yang semenjak tahun 70-an hingga 80-an awal menjadi pemegang franchise pengiriman Miss-miss-an kelas internasional, begitu pula nama majalah Femina yang sudah bertahun-tahun sebelumnya menyelenggarakan pemilihan
Putri Remaja Indonesia, yang menghasilkan gadis-gadis paling enerjik, cerdas dan modern se Indonesia. Kini Soedibyo, berupaya menggabungkan kesemua itu dalam ajang Pemilihan Puteri Indonesia (PPI/PI).
Lalu ia mengeluarkan ide tersebut ke Badan Pengembangan Ekspor Nasional, dan disetujui. Soedibyo akhirnya membentuk Yayasan Puteri Indonesia dan menjadi Ketua Umum.