Kronologi Dorman Borisman Meninggal: Awal Stroke 2018, Muncul Dekubitus, hingga Kaki Diamputasi
Istri Dorman Borisman, Sukowati, membeberkan kronologi meninggalnya sang suami pada Selasa (7/5/2024) malam karena stroke.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Pravitri Retno W
Sempat merasa curiga dengan kondisi tersebut, membuatnya langsung memanggil dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
"Tapi terlihat (di kaki) ada titik yang beda warnanya diameternya sekitar empat centimeter lah. Saya pikir 'ini apa?' Saya bertanya ke anak saya 'mungkin kebentur kursi roda gitu' tapi begitu dua hari itu dilihat kok ini aneh, warnanya beda seperti itu agak kehitam-hitaman gitu."
Didapati kelainan pada kaki Dorman karena adanya penyakit dekubitus.
Dikutip dari Kompas.com, Dekubitus atau Ulkus Dekubitus adalah luka terbuka pada kulit yang disebabkan oleh tekanan yang terus-menerus dalam waktu lama di area tubuh tertentu.
"Terus saya panggil dokter ke rumah terus katanya itu dibilangnya ini yang namanya dekubitus," jelasnya lagi.
Baca juga: Idap Diabetes, Kaki Kiri Dorman Borisman Harus Diamputasi Akibat Membusuk
Kondisi Dekubitus Dorman pun semakin parah hingga membuat kakinya harus diamputasi.
Pun pada pergelangan kaki Dorman disebut sudah patah dan harus diambil tindakan.
"Bulan ini sebelum masuk RS semakin parah ternyata, dan pergelangan kakinya sudah patah. Muncullah cepat sekali jari-jarinya menghitam yang namanya jaringan mati. Hingga harus diambil tindakan."
"Hari selasa keputusan untuk dilakukan amputasi, meski beliau kurang sadar, tapi harus dilakukan," terangnya.
Setelah diamputasi, disebutkan Sukowati, kondisi suaminya semakin melemah.
Hingga pada Selasa (7/5/2024) sore, Sukowati diberi kabar suaminya tengah dalam keadaan kritis.
Pasrah dan legawa, Sukowati tetap mendampingi Dorman hingga menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa malam.
"Setelah diambil (amputasi kaki), kondisinya sudah melemah."
"Sampai pagi ini (Selasa) sudah tidak membukakan mata, mata. Akhirnya sekitar jam 3 sore saya dipanggil, kata dokter 'sudah disahakan berbagai cara tapi kondisinya kritis'. Yasudah saya dampingi sampai nggak ada (meninggal)," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ayu) (Kompas.com)