Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Obesitas Tingkatkan Risiko Migrain

Penderita obesitas mempunyai resiko 5 kali lipat menjadi migrain kronis dibandingkan berat badan normal.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Obesitas Tingkatkan Risiko Migrain
UCLA
Ilustrasi obesitas 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas nyatanya bisa meningkatkan risiko migrain

Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis neurologi Dr. Restu Susanti, Sp.N(K). M.Biomed.

"Risiko migrain meningkat pada orang-orang yang overweight hingga obesitas," ungkapnya, Kamis (13/6/2024). 

Migrain sendiri merupakan kondisi kepala terasa nyeri hingga berdenyut dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala. 

Lebih lanjut, dr Restu menjelaskan kaitan obesitas dengan meningkatnya risiko migrain

Orang yang memiliki berat badan berlebihan dapat menurunkan kadar adiponektin.

BERITA REKOMENDASI

“Menurunnya kadar adiponektin mengakibatkan berkurangnya sensitivitas terhadap insulin dan meningkatkan respons terhadap inflamasi,” jelas dr Restu.

Selain itu, penderita obesitas mempunyai resiko 5 kali lipat menjadi migrain kronis dibandingkan berat badan normal.

Baca juga: Sakit Kepala Migrain Bisa Sembuh Total

Lebih lanjut, dr Restu menjelaskan dampak yang akan terjadi jika migrain dibiarkan berlarut-larut  tanpa penanganan. 

Migrain dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan gangguan emosional. 

Tidak bisa disepelekan, gangguan emosional bisa berujung pada masalah bersosialisasi serta mempengaruhi pengasuhan anak pada penderita yang sudah berkeluarga.


"Apabila hal ini (migrain) terus berlanjut, tentu dampak yang didapatkan adalah penderita yang memiliki anak akan mempengaruhi parenting dan prestasi akademik anaknya," tuturnya. 

Menurut dr Restu gejala migrain bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, yang mencakup olahraga teratur, makan sehat, serta tidur cukup dan teratur.

Ia menyampaikan pentingnya menerapkan manajemen stres, membatasi konsumsi kafein dan menghindari minuman beralkohol. 

Diimbau untuk berhenti merokok, dan minum obat teratur sesuai anjuran dokter dalam upaya mengatasi migrain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas