Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Profil Bella Hadid, Supermodel Amerika Di-cancel Adidas karena Dukung Palestina, Vokal Kritik Israel

Supermodel Amerika, Bella Hadid, dihentikan menjadi model kampanye produk baru Adidas karena mendukung Palestina.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Yurika NendriNovianingsih
zoom-in Profil Bella Hadid, Supermodel Amerika Di-cancel Adidas karena Dukung Palestina, Vokal Kritik Israel
Dok. Adidas
Supermodel Amerika, Bella Hadid, dihentikan menjadi model kampanye produk baru Adidas karena mendukung Palestina. 

TRIBUNNEWS.com - Merek sepatu dan pakaian olahraga ternama, Adidas, menghentikan kontrak dengan supermodel Amerika, Bella Hadid, buntut kampanye produk terbaru sepatu retro SL72.

Keputusan itu diambil setelah Israel mengkritik keras Adidas.

Israel menganggap kampanye Bella Hadid merujuk pada Olimpiade Munich 1972, dilansir Al Jazeera.

Meski demikian, langkah Adidas itu justru menuai kritik global.

Warganet di media sosial bahkan menyerukan boikot terhadap Adidas buntut dihentikannya Bella Hadid sebagai model.

Tak hanya itu, Bella Hadid mengaku tak mempermasalahkan keputusan Adidas.

Ia menegaskan dirinya akan terus menyuarakan hak-hak warga Palestina.

Berita Rekomendasi

"Aku tidak takut kehilangan pekerjaanku sebagai model dan aku akan terus bersuara untuk Palestina," katanya.

Profil Bella Hadid

Bella Hadid Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina dengan Kenakan Gaun Keffiyeh
Bella Hadid Tunjukkan Solidaritas untuk Palestina dengan Kenakan Gaun Keffiyeh (Tangkap Layar Twitter/X)

Dikutip dari Biography, Bella Hadid lahir di Washington, Amerika Serikat (AS), pada 9 Oktober 1996.

Meski lahir di Amerika, Bella Hadid merupakan keturunan asli Palestina.

Ayahnya, Mohamed Hadid, lahir pada 1948 di Nazareth, wilayah asli Palestina yang kini diduduki Israel.

Baca juga: Adidas Tak Mau Sakiti Perasaan Israel, Batalkan Bella Hadid yang Bela Palestina Sebagai Model Iklan

Mohamed Hadid adalah pengungsi Palestina yang merantau ke Amerika saat usianya masih muda.

Sementara, sang ibu yang berdarah Belanda, Yolanda Hadid, adalah mantan model yang membintangi The Real Housewives of Beverly Hills.

Bella Hadid memiliki kakak perempuan, Gigi Hadid, dan seorang adik laki-laki, Anwar Hadid.

Ia dan Gigi dikenal sebagai supermodel.

Kariernya sebagai seorang model diawali dari belajar fotografi saat mulai memasuki dunia kuliah di Parsons School of Design di New York City.

Setelahnya, ia menyusul Gigi yang sudah lebih dulu menjadi model.

Akhirnya, pada 2015, Bella Hadid memilih meninggalkan sekolah untuk fokus berkarier sebagai seorang model.

Di tahun yang sama, ia debut runway untuk Tom Ford di Fashion Week di New York City.

Sejak saat itu, Bella Hadid sudah muncul di banyak sampul majalah ternama, seperti Vogue, dan dikontrak sejumlah perusahaan kecantikan populer, termasuk Bulgari hingga Dior.

Baca juga: Kepercayaan Warga Israel pada Netanyahu Sangat Rendah, Khawatirkan Keamanan Negara

Ia juga pernah menjadi model untuk Victoria's Secret.

Selain sebagai model, Bella Hadid juga dikenal vokal menyuarakan pendapatnya di media sosial.

Di Januari 2017, ia pernah memprotes Donald Trump saat menjabat sebagai Presiden AS, terkait rencana pembangunan tembok perbatasan antara Amerika dan Meksiko.

Bella Hadid mengaku rencana itu mengingatkannya pada apa yang terjadi pada para saudaranya di Palestina.

Terlebih, sang ayah merantau ke Amerika dengan status sebagai seorang pengungsi.

"Ayahku adalah seorang pengungsi saat pertama kali datang ke Amerika," ujarnya saat itu.

Selain itu, pada 2019, Bella Hadid mengumumkan ia menanam 600 pohon sebagai kompensasi atas polusi karbon selama perjalanan udaranya.

Kemudian, pada 2021, saat roket Israel menyerang Gaza, Bella Hadid secara vokal menyuarakan keprihatiannya terhadap warga sipil Palestina.

Pada Agustus 2023 lalu, Bella Hadid mengkritik Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, setelah Ben-Gvir mengatakan hak untuk hidup dan bergerak bagi pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, mengalahkan hak warga Palestina.

"Di mana pun, dalam waktu apapun, terutama pada tahun 2023, suatu kehidupan harus lebih berharga daripada kehidupan lainnya. Apalagi hanya karena etnis, budaya, atau kebencian yang murni," kata dia saat itu.

Ia juga merupakan selebriti Amerika yang terus mendesak gencatan senjata di Gaza, sejak berlangsungnya serangan Israel pada 7 Oktober 2023.

Bahkan, Bella Hadid juga telah berpartisipasi dalam beberapa demonstrasi pro-Palestina selama beberapa waktu terakhir.

Sekilas tentang Olimpiade Munich 1972

Insiden Olimpiade Munich 1972 yang menewaskan lima anggota kelompok Black September Palestina, 11 atlet Israel, dan satu polisi Jerman.
Insiden Olimpiade Munich 1972 yang menewaskan lima anggota kelompok Black September Palestina, 11 atlet Israel, dan satu polisi Jerman. (DPA / dpa Picture-Alliance via AFP)

Mengapa Israel marah saat mengetahui kampanye produk baru Adidas yang dilakukan Bella Hadid merujuk pada Olimpiade Munich 1972?

Diketahui, saat momen pesta olahraga dunia itu, kelompok Black September Palestina menyandera 11 atlet Israel.

Baca juga: Mimpi Buruk bagi Israel, Digempur 65 Rudal Hizbullah dan Drone Houthi di Hari yang Sama

Israel mengklaim insiden itu masih menjadi luka bagi mereka.

Sebagai informasi, kelompok Black September tidak didukung oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) karena dianggap membawa kesan buruk bagi upaya kemerdekaan Palestina.

Tetapi, penyanderaan terhadap atlet Israel merupakan upaya kelompok itu untuk membebaskan rekan-rekan mereka yang dipenjara di Israel.

Kelompok itu juga meminta dua pemimpin kelompok kiri, Baader-Meinhoff, dilepaskan dari penjara Jerman Barat.

Meski Jerman menyetujui permintaan Black September, Israel justru menolaknya.

Selanjutnya, skenario disusun untuk melawan Black September dan membebaskan para sandera.

Namun, operasi pembebasan itu gagal karena para sniper dari kepolisian Jerman menembak tanpa kendali hingga memicu reaksi Black September.

Akibatnya, semua atlet Israel yang disandera tewas, begitu juga dengan satu polisi Jerman dan tiga anggota Black September.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas