Cut Intan Nabila Bantah Isu sang Mertua Minta Armor Melarikan Diri usai Lakukan KDRT: Jangan Fitnah
Tersiar kabar ibu mertua Cut Intan Nabila meminta Armor Toreador melarikan diri usai melakukan KDRT, sang selebgram membantahnya.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Cut Intan Nabila dan sang suami, Armor Toreador, belakangan ini tengah menjadi perbincangan.
Armor yang menikahi Intan sejak tahun 2019 tersebut ternyata kerap melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sementara itu, baru-baru ini, tersiar kabar ibu mertua Intan meminta Armor melarikan diri setelah melakukan KDRT.
Melalui sahabatnya, Wardah Maulina, Intan menegaskan rumor tersebut tidak benar.
"Teman2 Intan minta bantu kita meluruskan berita yang tersebar agar tidak menjadi fitnah, bahwa postingan ini tidak benar," tulis Wardah, dikutip dari Instagram @wardahmaulina_, Jumat (16/8/2024).
Sebagai informasi, postingan yang dimaksud menyebut setelah kejadian KDRT, ibunda Armor tidak peduli pada sang menantu.
Dalam unggahan itu juga menyebut, ibunda Armor meminta ayah Intan untuk menghapus video KDRT yang telah viral.
Menurut Intan, sang ibu mertua adalah sosok yang sangat baik dan peduli dengannya juga anak-anaknya.
Melalui tulisan Wardah, Intan mengatakan, ibunda Armor tidak pernah menyuruh anaknya melarikan diri setelah melakukan KDRT.
"Mertua intan sangat baik dan peduli kepada Intan dan anak2. Tidak berusaha untuk membantu/menyuruh ATG (Armor) untuk melarikan diri."
Lebih lanjut, Wardah meminta publik untuk tidak mudah percaya dengan berita yang beredar jika bukan dari Intan dan pengacara/wali Intan.
Baca juga: Miliki Banyak Bukti, Cut Intan Nabila Tegas Laporkan Armor Toreador usai Video Dugaan KDRT Viral
Dikatakan Wardah, Intan berharap kasusnya dapat berjalan sesuai fakta, tidak dikurangi dan tidak dilebihkan.
Intan juga tidak ingin ada fitnah dalam kasusnya.
"Apapun berita di luar sana yang beredar tidak adari Intan/pengacara/mewakili Intan, mohon jangan mudah percaya dan tergiring opioni publik."