Lantang Orasi Saat Demo DPR, Reza Rahardian Ternyata Cucu Seorang Pejuang
Reza Rahardian, satu dari sekian pesohor yang turun ke jalan untuk demo tolak revisi RUU Pilkada. Ia disorot karena lantang berorasi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
"Oma bilang, ‘tetaplah mencintai negara ini. Bagaimana pun kondisi negara ini nantinya, jangan pernah berpikir pindah ke negara lain. Jangan pernah tinggalkan Indonesia. Berkaryalah melalui seni. Hindari penyakit meninggalkan bangsa di kala negara susah dan membutuhkan’." tutur pemeran Habibie ini.
Francisca Fanggidaej dikabarkan meninggal pada usia 88 tahun di Belanda.
Alasan Ikut Demo, Reza Rahadian: Saya Turun Sebagai Rakyat
Reza Rahadian mengaku keikutsertaannya turun ke jalan mengikuti demo di depan Gedung DPR RI untuk menunjukkan bagian dari dirinya sebagai rakyat Indonesia.
Pemilik nama lengkap Reza Rahadian Matulessy itu mengaku tak memiliki kepentingan apa pun.
Lebih dari itu, Reza Rahadian mengaku ingin menyuarakan hal yang membuatnya merasa resah.
"Saya hanya menjadi bagian dari masyarakat. Saya turun sebagai rakyat."
"Saya menyuarakan apa yang meresahkan, tidak ada paksaan dari siapa pun. Tidak ada latar belakang kepentingan apa pun."
"Semua saya lakukan atas hati nurani saya saja bahwa saya merasa situasi saat ini sudah sangat menggelisahkan."
"Saya tidak bisa lagi merasa diam adalah pilihan. Saya perlu menyuarakan suara hati saya dan saya menyampaikan hari ini di depan Gedung DPR," ungkap Reza Rahadian dikutip dari YouTube Kompas TV.
Reza Rahadian mengaku resah dengan sikap anggota DPR RI yang mencoba menganulir putusan MK soal syarat ambang batas pencalonan kepala daerah.
Padahal, DPR RI merupakan lembaga yang menjadi perwakilan rakyat.
Karena hal itu, Reza Rahadian mengaku merasa sudah tak memiliki wakil rakyat yang duduk di kursi DPR RI.
"Ketika kita melihat salah satu lembaga yang punya fungsi sebagai garda terdepan yang mengawal UUD dan UU yang dilahirkan, lalu kemudian hari ini coba dianulir lewat sekelompok orang yang punya titel yang sangat amat terhormat yaitu wakil daripada rakyat."
"Tapi kemudian saya tidak lagi melihat ketika keputusan itu sehari sebelumnya merasa bahwa sepertinya bisa diabaikan saja, saya sudah tidak lagi merasa bahwa saya memiliki wakil rakyat lagi di sana."