Raffi Ahmad Panen Kritik Unggah soal Batalnya Pengesahan RUU Pilkada, Muncul Gerakan Unfollow
Unggahan Raffi Ahmad soal kontroversi RUU menuai cibiran, komentar menohok dari selebram Bima Yudho disorot.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Unggahan Instagram presenter Raffi Ahmad soal kontroversi RUU Pilkada dicibir.
Tepat pada Kamis (22/8/2024) lalu berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, buruh, komika dan sederet publik figur diketahui mendatangi Gedung MPR/DPR RI untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Raffi Ahmad yang tidak mengikuti aksi itu pun dituding seolah-olah tak peduli dengan aksi demo tolak RUU.
Namun setelah tudingan miring itu santer dialamatkan kepadanya, suami aktris Nagita Slavina itu mengunggah sebuah tanggapan layar mengenai kontroversi RUU tersebut di Instagram pribadinya @raffinagita1717.
"Pengesahan revisi UU Pilkada yang direncanakan hari ini tanggal 22 Agustus BATAL dilaksanakan, oleh karenanya pada saat pendaftaran pilkada pada tanggal 27 Agustus nanti yang akan berlaku adalah keputusan JR MK yang mengabulkan gugatan Partai Buruh dan Partai Gelora."
"Batalnya pengesahan revisi UU Pilkada pada saat awal rapat paripurna jam 10.00 WIB, di pagi ini," bunyi unggahan Raffi Ahmad itu.
Dalam keterangan unggahan itu Raffi Ahmad menuliskan kata Indonesia dilengkapi satu emoji hati.
"ID," tulisnya bersama emoji hati.
Alih-alih mendapat simpati warganet setelah mengunggah hal itu, ayah dua anak tersebut malah banjir hujatan.
Selebgram yang kerap mengkritik pemerintahan, Bima Yudho terlihat memberikan umpatan di unggahan pembawa acara TV FYP itu.
Baca juga: Sibuk Saat Rafathar Ulang Tahun, Raffi Ahmad Sebut Anaknya Sudah Tak Mau Hari Lahirnya Dirayakan
"Wtf," tulis Bima Yudho.
Tak hanya Bima Yudho, salah seorang warganet juga menuliskan komentar menohok pada unggahan Raffi Ahmad itu.
Sang warganet menyinggung soal kondisi keluarga Raffi Ahmad yang dianggap sudah sangat mapan secara ekonomi.
Tak pelak warganet itu meminta presenter yang akrab disapa Aa Raffi itu menghargai rakyat kecil yang kini berjuang melawan penindasan.