Polisi Dalami Kasus Bunga Zainal yang jadi Korban Investasi Bodong, sang Artis Segera Diperiksa
Kepolisian dalami kasus artis Bunga Zainal yang menjadi korban investasi bodong oleh teman dekatnya sendiri.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Kasus artis Bunga Zainal jadi korban investasi bodong kini telah ditangani kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendalami kasus yang dialami oleh Bunga Zainal.
Disebutnya, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan terkait adanya tindak pidana atau tidak.
"Saat ini kasus sedang didalami oleh rekan-rekan dari penyelidik Polda Metro Jaya, pendalaman ini dalam tahap penyelidikan, ini serangkaian upaya untuk diilakukan pendalaman apakah peristiwa yang dilaporkan oleh pelapor ini ada dugaan pidana atau tidak," kata Ade Ary, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Jumat (30/8/2024).
Untuk itu, kepolisian pun segera melakukan pemeriksaan terhadap Bunga Zainal sebagai pelapor dan korban.
"Nanti diawali dari pemeriksaan korban atau pelapor," ujar Ade Ary.
Sementara saat melaporkan kasus tersebut, kata Ade, Bunga Zainal telah melampirkan bukti-bukti hingga perjanjian kerjasama.
"Saat membuat laporan korban menunjukkan beberapa bukti-bukti ada kuitansi, ada PO, perjanjian kerjasama hingga somasi," jelasnya.
"Jadi mohon waktu ini sedang dilakukan pendalaman," lanjutnya.
Di sisi lain, manajer Bunga Zainal, Derry Saputra turut angkat bicara atas kejadian yang dialami oleh sang artis.
Diakui Derry, ia sempat kaget setelah mengetahui Bunga kena tipu oleh teman dekatnya sendiri, CD dan SFS.
Baca juga: Kronologi Bunga Zainal Kena Tipu Investasi Rp15 M oleh Teman Dekat, Berawal Pertemuan di Bali
"Kalau dibilang kenal ya cukup kenal. Karena kak Bunga lagi tu ngenalin si perempuan ini tuh di Bali," ungkap Derry.
Sedangkan Derry mengakui dirinya mengetahui betul Bunga tipikal wanita yang suka menabung untuk masa depan anaknya.
Sehingga ia pun kaget saat tahu uangnya dipakai untuk investasi dan akhirnya diduga tertipu investasi.