Gus Miftah mengibaratkan jika perjalanan cintanya Ning Astuti yang disebutnya dengan panggilan kesayangan Bunda ini bak Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU). 

Mengapa SPBU? Pendakwah nyentrik yang biasa tampil dengan rambut gondrongnya ini mengungkap alasannya. 

"Cintaku pada istri itu seperti SPBU, dimulai dari nol," kata Gus Miftah dalam pdcast di salah satu tv swasta. 

Ning Astuti lah yang setia menemaninya dari nol, dari bukan apa-apa hingga terkenal seperti saat ini. 

Karena itu, Gus Miftah merasakan langit runtuh saat sang istri mengalami ujian dalam perjalanan hidupnya.

Ning Astuti sempat divonis menderita kanker payudara di awal nama Gus Miftah viral.

"Langit secaea runtuh saat bunda divonis sakit kanker payudara," ucapnya.

Gus Miftah mengatakan ia merasa bersalah karena di awal namanya meroket, ia nyaris tak pernah pulang.

"Saya, merasa bersalah habis di jalan, pulang 3 minggu sekali," ucapnya. 

Seiring dengan ikhtiar yang dijalani, Ning Astuti harus jalani operasi pengangkatan payudara, lalu kemoterai, radiasi semangat hidupnya menyala, tumbuh kembali.

Awalnya merasa dirinya tak lagi sempurna karena kanker, Gus Miftah memberikan semangat.

"Saya selalu pesan pada bunda, jangankan itu nyawa aja titipan ilahi. 

Gus Miftah menyebut jika istri itu diartikan sebagai kepanjangan dari istana tempat ridha ilahi.

"Saya sadar betul jika kesuksesan saya adalah salah satunya dari lantunan doa istri saya," sambung Gu Miftah.