Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

4 Tahuh Program Kemandirian Pesantren Berjalan, Kemenag Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren

Kemenag RI berupaya mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi kuat dan berkelanjutan agar dapat menjalankan fungsi pendidikan dan dakwah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in 4 Tahuh Program Kemandirian Pesantren Berjalan, Kemenag Kembangkan 432 Badan Usaha Milik Pesantren
Dok Kemenag
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan kementerian yang dipimpinnya terus berupaya mewujudkan pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi kuat dan berkelanjutan.

Upaya tersebut diwujudkaan agar pesantren dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara optimal.

Oleh karenanya, salah satu program prioritas Kementerian Agama dalam kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas adalah Kemandirian Pesantren. 

Baca juga: Wacana Pemisahan Kementerian Agama dan Kementerian Haji, Kemenag: Itu Kebijakan Presiden

Program ini digulirkan sejak 2021 dan saat ini sudah ada 3.576 pesantren yang menjadi penerima manfaatnya.

“Kemandirian pesantren adalah bagian dari afirmasi negara kepada pesantren yang telah berkontribusi sejak perjuangan hingga pembangunan bangsa,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan pada Wrap Up Forum yang menjadi rangkaian dari Religion Festival di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Religion Festival ini dikemas bersamaan dengan Kick Off Peringatan Hari Santri 2024. Ini merupakan peringatan Hari Santri kali ke-10 sejak pertama kali digelar pada 22 Oktober 2015.

Hadir, jajaran Kementerian Agama, perwakilan tokoh ormas keagamaan, para pengasuh serta santri pesantren.

BERITA REKOMENDASI

Kemandirian Pesantren diberikan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Pesantren sasaran juga menerima bantuan inkubasi bisnis. 

Pada awal digulirkan, ada 105 pesantren yang mendapat bantuan dengan total anggaran mencapai Rp 37,45 Miliar. Tahun 2022, program ini menyasar 504 pesantren, dengan bantuan mencapai Rp 46 Miliar.

Pada tahun ketiga, Kemenag memperluas jangkauan program ini hingga 1.467 pesantren. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp  245,55 Miliar. 

Tahun ini, sebanyak Rp 160,50 miliar disiapkan untuk 1.500 pesantren sasaran program Kemandirian Pesantren.

“Alhamdulillah, saat ini sudah terbentuk 432 badan usaha milik pesantren,” sebut Menag.

BUMP ini bergerak dalam banyak bidang usaha, mulai dari industri pengolahan, jasa, informasi dan komunikasi, perdagangan, persewaan, katering, pertanian, perikanan, hiburan, digital, percetakan, warung klontong, laundry, souvenir, konveksi, hingga air minum. 

Ke depan, lanjut Menag, pihaknya terus berusaha memfasilitasi pesantren peserta Program Kemandirian dengan sejumlah pihak. Dengan Kemenko PMK, Kementerian Agama akan memfasilitasi pesantren dalam perluasan akses pasar dan permodalan.

Sinergi juga akan dijalin dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, dalam pembentukan layanan keuangan syariah dan program Baitul Mal wat Tamwil.

“Sinergi juga dijalin dengan Bank Indonesia dalam pembangunan jejaring bisnis pesantren termasuk bisnisn digital dan program hijau. Demikian juga dengan Kementerian Parekraf dalam santri digitalpraner,” papar Gus Men.

Penerima manfaat program Kemandirian Pesantren juga akan difasilitasi untuk menjalin sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM.

Kerja sama ini utamanya dalam pembentukan merk dan fasilitasi izin usaha dan sertitikasi halal. 

“Kita juga jajaki kerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam penataan bisnis pesantren. Dengan Kementerian Ketenagakerjaan, kita harap pesantren mendapat pelatihan kerja dan dapat mengembangkan Balai Latihan Kerja Komunitas,” papar Gus Men.

“Pesantren juga akan diajak kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam pengembangan budiaya ikan berkelanjutan dan sistem bioflok. Termasuk juga kerja sama dengan Kementerian Pertanian dalam penyatuan ekosistem bisnis pertanian pesantren,” tandasnya.(Rachmat Hidayat)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas