Hamil Anak Laki-laki, Selebgram Shandy Purnamasari Wujudkan Nazar Berangkatkan Guru Ngaji Umrah
Selebgram dan pengusaha skincare, Shandy Purnamasari menunaikan nazarnya jika hamil anak laki-laki. Ia memberangkatkan guru ngaji umrah.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selebgram dan pengusaha skincare, Shandy Purnamasari menunaikan nazarnya jika hamil anak laki-laki.
Istri bos J99 Corp, Gilang Widya ini memberangkatkan guru ngaji umrah secara gratis.
Shandy Purnamasari menunaikan janji atau nazarnya setelah penantian pendiri Ms. Glow ini selama 12 tahun terbayarkan.
Baca juga: Masih Ingat Sopyah? Kini Jadi Brand Ambassador Brand Kecantikan Milik Shandy Purnamasari
Ia kini tengah hamil dan jenis kelamin anaknya diketahui laki-laki, anak yang sangat dia idamkan.
Sebelumnya, dia telah dikaruniai dua anak perempuan, Felicia Lasha Zafeera dan Amberly Lasha Shakayla dari pernikahannya dengan Gilang Widya.
"Alhamdulillah tahun ini saya, kami berdua serta kedua putri kami mendapatkan hadiah yang begitu istimewa dari Allah SWT; dimana anggota keluarga kami akan bertambah," kata Shandy Purnamasari.
Menurut Shandy, dirinya dan sang suami memang melakukan program kehamilan untuk mendapatkan anak laki-laki.
"Di awal program ini berjalan, kami berjanji jika Allah mengabulkan ikhtiar kami, maka kami akan memberangkatkan umrah saudara-saudara muslim yang beruntung,” ungkap Shandy Purnamasari.
Ia pun menunaikan nazarnya ini melalui program #NazarKehamilan sebagai wujud syukur bahwa doanya untuk memiliki calon bayi laki-laki telah terwujud.
Baca juga: Isu Pecah Kongsi dengan Shandy Purnamasari, Maharani Kemala Mengundurkan Diri dari MS Glow
Total sebanyak 30 orang beragam profesi beruntung mendapatkan umrah gratis, setelah melalui seleksi dari tim J99 Foundation.
Salah satu yang beruntung untuk berangkat umrah karena janji Shandy Purnamasari ini adalah Mustafa, seorang guru ngaji dan petani asal Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura.
Mustafa dianggap layak, setelah melihat kondisi rumah dan madrasahnya yang sangat sederhana bahkan belum rampung pembangunannnya.
Mustafa kesehariannya adalah pengajar murid belajar mengaji dengan cara sederhana yaitu menggunakan patahan ranting pohon untuk media bantu menunjuk huruf arab yang akan dibaca.
Setiap bulannya santri yang belajar di madrasah membayar iuran sebesar Rp5.000 saja.