Melly Goeslaw Curiga Anak Sekolah Sekarang Tidak Bisa Bedakan Angklung dan Kolintang
Anggota Komisi X DPR RI, Melly Goeslaw mengkritik anak sekolah zaman sekarang yang memiliki pengetahuan yang rendah tentan kebudayaan di Indonesia.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Melly Goeslaw mengkritik anak sekolah zaman sekarang yang memiliki pengetahuan yang rendah tentan kebudayaan di Indonesia.
Bahkan, dia curiga mereka tidak mengetahui perbedaan angklung dan kolintang.
Baca juga: Ingin Jadi Diri Sendiri, Melly Goeslaw Tetap Berpenampilan Nyentrik Saat Jadi Anggota DPR RI
Pernyataan itu disampaikan Melly dalam rapat kerja (raker) bersama Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro, dan Menbud Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (6/11/2024).
"Saya curiga dan sedikit meyakini anak sekarang tidak tau bedanya angklung sama kolintang. Bedanya gendang sunda dan gendang Jawa itu apa, bentuknya seperti apa," kata Melly dalam paparannya.
"Suling sunda sama suling minang itu bunyinya seperti apa, bentuknya seperti apa, gambar dan motif apa sehingga bisa dimasukkan kategori batik atau gambar apa yang tidak masuk dalam kategori batik anak-anak sekarang tidak tau," sambungnya.
Karena itu, Melly meminta pendidikan di Indonesia lebih banyak memuat kurikulum pendidikan dan kebudayaan dalam pendidikan formal.
Baca juga: Iren Glory Nyanyi Lagu Guruku Tersayang Melly Goeslaw dengan Aransemen Beda, Libatkan Andi Rianto
Di sisi lain, Melly juga mengusulkan pemerintah untuk membenahi museum di Indonesia. Yakni dengan pembenahan sarana dan prasarana agar anak sekolah memiliki minat datang ke museum.
"Jadi kalau kita kan ngopi anak zaman sekarang kalau ngopi pergi ke sebuah kedai kopi itu bukan untuk minum kopi tapi lebih ke life style. Nah gimana caranya anak-anak sekarang enggak alergi datang ke museum karena kan kalau anak sekarang pasti boring," ungkapnya.
Terkait hal itu, Melly mengusulkan semua museum nantinya akan memuat semacam perpusatakan para seniman di Indonesia. Dengan begitu, wajah museum akan lebih menarik untuk didatangi anak muda.
"Nah kalau museum itu ada librarynya seniman seniman itu akan lebih baik. Pada intinya saya ingin generasi sekarang tidak hanya tahu tentang Mahalini tanpa tahu Titiek Puspa," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.