Celerina Judisari Sebut Deretan Film Indonesia Menarik Perhatian Penonton di HIIFF 2024
Selain forum diskusi, acara ini juga menampilkan pemutaran film dari berbagai negara, termasuk Indonesia
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ajang Hainan Island International Film Festival (HIIFF) 2024 sukses digelar.
Produser film Kader 1947, Celerina Judisari jadi perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), turut hadir mewakili Indonesia.
Ia mengatakan bahwa banyak film-film Indonesia yang diputar dalam gelaran itu dan mendapat perhatian para pengunjung.
Selain forum diskusi, acara ini juga menampilkan pemutaran film dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Beberapa film Indonesia yang diputar, seperti Glenn Fredly, Tulang Belulang Tulang, dan Crocodile Tears, berhasil menarik perhatian penonton.
Baca juga: Celerina Judisari Sebut Awal Tahun 2024 seperti Hujan Deras untuk Perfilman Indonesia
Film-film bertema keluarga dengan akar budaya dianggap relevan dan diminati masyarakat setempat.
Celerina menekankan pentingnya sinergi nyata dalam perfilman, terutama dalam hal produksi dan distribusi film.
“Kerjasama tidak hanya dalam bidang produksi film namun juga distribusinya,” ujar Celerina kepada media, Rabu (19/12/2024).
Ia juga menyebutkan sambutan positif dari tuan rumah, China, dan harapan dari sutradara terkenal Singapura, Jack Neo.
“Bahkan sutradara terkenal Singapore, Jack Neo mengharapkan segera dilakukan produksi film bersama oleh lima negara,” lanjutnya.
Gelaran HIIFF juga sukses menyelenggarakan ASEAN Section Film Exhibition dan China-ASEAN Film & Television Exchange Communication Forum.
Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antar pelaku industri film di kawasan ASEAN dan China.
Sekedar informasi HIIFF merupakan festival kebudayaan yang digagas oleh China Film Administration bersama China Media Group dan Pemerintah Provinsi Hainan.
Festival ini bertujuan memperkuat pertukaran film bertema budaya serta mendorong perkembangan industri film di kawasan.
Adapun APFI, sebagai asosiasi film Indonesia, terdiri dari 13 perusahaan, termasuk Starvision, Falcon Pictures, Rapi Films, Soraya Films, Visinema Pictures, dan Max Pictures, yang aktif berkontribusi dalam perfilman tanah air.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.