Tips Aman Berbelanja di Marketplace, Pilih Toko yang Berlogo Official
Tips lainnya menurut Angelina, yakni pilihlah toko yang berlogo official karena barang-barang yang ada di sana pasti terpercaya.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angelina, salah satu key opinion leader Tanah Air mengingatkan agar berhati-hati setiap akan berbelanja di platform digital semisal di marketplace, agar tidak kecewa dengan kualitas barang yang dibelinya.
Angelina membagikan beberapa tips aman dalam bertransaksi digital.
“Dalam bertransaksi digital hal pertama yang harus kita lihat adalah belanja di aplikasi mana kita akan berbelanja, lalu lihatlah keaktifan dan cek testimoni toko yang akan kita tuju agar kita tidak terhindar dari penipuan.Bila sudah puas barulah kita melakukan transaksi," ujarnya saat menjadi pembicara di acara webinar Makin Cakap Digital yang diiikuti para guru pengajar dan murid kelas 5 SD sampai SMA di Provinsi Jawa Timur, Senin (20/6/ 2022).
Baca juga: Blibli Tawarkan Opsi Hemat Belanja di Akhir Bulan
Tips lainnya menurut Angelina, yakni pilihlah toko yang berlogo official karena barang-barang yang ada di sana pasti terpercaya.
"Janganlah kita bertransaksi di luar market place tersebut karena bila kita bertransaksi pada aplikasi takutnya malah kita terkena scammer,” ujarnya mengingatkan.
Pembicara lainnya, E. Rizky Wulandari, yang membawakan materi “Dampak Positif Bermedia Sosial” menjelaskan, pandemi membuat masyarakat lebih sering menggunakan internet dan hal itu telah mengubah cara kita dalam menjalani banyak aktivitas seperti sekolah, kuliah dan bekerja yang sebagian menjadi dikerjakan dari rumah.
Menurut dia, salah satu manfaat positif menggunakan media sosial adalah bisa berinteraksi dengan siapa saja di dunia belahan dunia manapun.
Tapi tidak dipungkiri dalam ruang digital juga akan ada hal-hal yang negatif.
"Majunya teknologi juga memudahkan kita untuk mengakses segala sesuatu di internet, karena itu kita harus ingat bahwa tidak semua yang hal yang sifatnya pribadi kita kirim ke sosial media, hal ini dapat membahayakan diri kita sendiri, cek kembali apakah hal tersebut harus dikirim atau tidak," kata dia.
Pada realitanya sosial media lebih banyak unsur negatifnya. "Karena itu kita sebagai pengguna media sosial harus selektif dan mengembalikannya kepada kita diri sendiri,” ujarnya.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan pemerintah mengantispasi perkembangan dunia digital yang sangat cepat dengan mendorong masyarakat agar cakap dalam literasi digital dan tidak menyalahgunakannya untuk hal-hal negatif.
Baca juga: 4 Kunci Penting Sukses Belanja Murah saat Flash Sale
"Kehadiran teknologi digital mempertegas bahwa kita sedang berada di era percepatan transformasi digital.
Namun masifnya pertumbuhan penggunaan internet harus kita akui membawa resiko seperti penipuan online, hoax, cyber bullying dan konten-konten negatif lainnya," ungkapnya.
"Perkembangan teknologi ini perlu dibantu dengan kapasitas literasi digital yang mempuni agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan produktif, bijak, dan tepat guna,” imbuhnya.
Narasumber Dian Ikha Pramayanti menjelaskan, pentingnya menyadari di mana kita harus bertranformasi dari dunia nyata ke dalam dunia digital.
"Kita juga harus bisa melihat bahwa media digital ini banyak konten-konten yang positif dan negatifnya. Adanya pandemi selama 2 tahun belakangan ini membuat semakin nyata perubahan dari dunia nyata ke dunia digital,” terangnya.