Berikut Sejarah Pembukaan di Olimpiade
Sejak Olimpiade resmi dimulai pada 1896 di Athena, Yunani, upacara pembukaan selalu lekat dengan keriuhan.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jakarta, Deodatus S. Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sejak Olimpiade resmi dimulai pada 1896 di Athena, Yunani, upacara pembukaan selalu lekat dengan keriuhan. Seiring berjalannya waktu, upacara pembukaan pun tak hanya melibatkan atlet-atlet dunia. Inovasi-inovasi yang diusung oleh negara penyelenggara diselipkan, terkadang malah pernyataan-pernyataan berbau politis.
1. Upacara pembukaan pertama : Athena, 1896. Spiros Samaras dan Kostis Palamas menciptakan lagu resmi untuk Olimpiade. Namun, lagu tersebut baru benar-benar resmi sejak Olimpiade 1960. Olimpiade pertama dibuka secara resmi oleh Raja George I.
2. Parade delegasi pertama : London, 1908. Ini adalah kali pertama para atlet melakukan parade sambil mengusung bendera negara mereka. Namun, urutan parade baru menjadi protokol pada Olimpiade Amsterdam 1928.
3. Persatuan pasca Perang Dunia 1 : Antwerp, 1920. Upacara pembukaan di Belgia tersebut menyelipkan banyak hal yang serba pertama. Di antaranya adalah penggunaan bendera Olimpiade (lima cincin yang saling terkait, warna cincin yang merepresentasikan, serta merepresentasikan kesatuan lima benua), pengenalan sumpah atlet, dan pelepasan merpati sebagai simbol perdamaian.
3. Penggunaan api : Amsterdam, 1928. Pertama kalinya cauldron di puncak menara dinyalakan dengan api simbolis, pertama kalinya api digunakan pada Olimpiade.
4. Arak-arakan politik : Berlin, 1936. Dr. Carl Diem, seorang panitia Olimpiade, mencetuskan ide untuk melalukan estafet obor Olimpiade yang dimulai dari Olympia, Yunani, dan berakhir di Berlin, Jerman. Estafet obor Olimpiade ini ternyata menjadi ajang pertunjukan kekuatan Nazi Jerman. Desain obor hingga jangkauan media merujuk pada tujuan tersebut. Namun, terlepas dari pamer politik, estafet obor Olimpiade kemudian menjadi tradisi yang berkelanjutan pada upacara pembukaan Olimpiade hingga hari ini.
5. Penghormatan kepada korban bom atom : Tokyo, 1964. Estafet terakhir obor Olimpiade diiambil oleh seorang pria muda yang lahir di Hiroshima pada 6 Agustus 945, hari ketika bom atom dijatuhkan ke kota tersebut oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II. Hal tersebut dilakukan sebagai penghormatan kepada korban serangan bom atom yang mengakibatkan melayangnya nyawa ribuan orang.
6. Berakhirnya boikot selama dua dekade : Barcelona, 1992. Sejak 1972 hingga 1992, Olimpiade selalu mendapatkan boikot dari beberapa negara. Namun, pada Olimpiade Barcelona 1992, boikot itu berakhir. Upacara pembukaan yang besar-besaran pun dilakukan sekaligus merayakan usainya aksi boikot. Upacara tersebut dipenuhi dengan boneka-boneka puppet aneka warna serta diwarnai aksi atlet panah paralympic yang melepaskan anak panah berapi melewati kerumunan orang untuk menyalakan cauldron Olimpiade.
7. Momen tak terlupakan : Athena, 2004. Penyanyi Bjork tampil membawakan lagu Oceania pada upacara pembukaan. Lagu tersebut ditulis sendiri oleh Bjork untuk Olimpiade. Ketika tampil membawakan lagu tersebut, busana yang dikenakannya dibentangkan ke lautan atlet, sehingga membentuk sebuah peta dunia berukuran 10.000 kaki persegi.
8. Upacara paling spektakluer : Beijing, 2008. Melibatkan sekitar 14.000 orang, tuan rumah menyuguhkan pertunjukan luar biasa yang menuntut presisi tinggi, skil, dan aksi teatrikal.