Jenson Button Tuding Sergio Perez Pembalap Kotor dan Berbahaya
Ketegangan meruyak di kubu McLaren. Pembalap Jenson Button terang-terangan menyumpahi gaya membalap rekannya, Sergio Perez
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM – Ketegangan meruyak di kubu McLaren. Pembalap Jenson Button terang-terangan menyumpahi gaya membalap rekannya, Sergio Perez yang disebutnya sebagai "kotor" dan berbahaya saat balapan di Sirkuit Sahkhir, Bahrain, akhir pekan lalu.
Kedua pembalap memang mengalami insiden tabrakan saat balapan di Sakhir. Akibat senggolan itu cukup fatal. Mobil Perez kehilangan sayap depan saat menabrak ban kanan Button.
Untungnya, kendati tabrakan cukup keras namun kedua mobil pembalap McLaren ini masih tetap melaju. Hanya saja, konsentrasi Button jadi terganggu dan ia finis di urutan sepuluh, sementara Perez yang akrab disapa Checo justru berada di peringkat enam. Button pun melampiaskan kekesalannya.
"Aku tak terbiasa menyetir dalam kondisi rekan satu timku malah menyenggol roda saat mobil melaju dengan kecepatan 300 km/jam. Kita harus membicarakan ini karena aku tak menyukainya. Caranya menyetir berbahaya, dan kotor. Dia terlalu agresif," ujar juara Dunia F1 2009 tersebut.
Dengan nada tinggi, pembalap asal Inggris ini menambahkan," Aku mengatakan pada tim, 'Dia menabrakku. Tenangkan dia'. Aku emosi tapi aku akan mengatakan hal itu sekali lagi," katanya dikutip dari Daily Mail.
Untung saja, kemarahan Button sedikit mereda setelah belakangan Checo meminta maaf. "Dia telah meminta maaf, kami sempat berdiskusi dengan baik. Aku membahasnya karena merasa tak nyaman dengan caranya menyetir," ujar Button.
Ketegangan antardua pembalap itu rupanya ditanggapi serius oleh kubu McLaren. Direktur Olahraga McLaren, Sam Michael, menegaskan dirinya dan prinsipal tim Martin Whitmarsh telah melakukan pembicaraan dengan kedua pembalap. Pertemuan ini dilaksanakan untuk menjelaskan posisi dan pandangan dari masing-masing pihak, utamanya agar tim tidak dirugikan.
"Baik Jenson dan Perez punya kesempatan untuk menyatakan pandangan mereka kepada kami, dan kemudian kami menjelaskan kepada mereka posisi pandangan kami. Bersama-sama kami mengevaluasi semua detail, hal-hal yang jelas tidak pantas untuk pembicaraan publik," ungkap Michael dikutip Tribunnews.com dari Autosport.
"Posisi kami cukup sederhana, McLaren membiarkan kedua pembalap untuk balapan dengan keras dan adil, dan sebagai gantinya para pengemudi harus menghormati keputusan tersebut dan tidak boleh membiarkan tim rugi," katanya.
"Kami paham Sergio senang dengan performanya, tapi dia juga mengakui bahwa saat itu dia terlalu dekat dengan batas. Sama dengan Jenson yang mengakui bahwa selama balapan dia bereaksi dengan keras atas beberapa kejadian," tuturnya lagi.
Michael juga menyatakan bahwa McLaren tidak akan membatasi kedua pembalapnya untuk bersaing menjadi yang terbaik karena itu telah menjadi bagian dari sejarah tim.
"Beberapa dari momen paling menarik dari era modern balap Grand Prix muncul dari rekan setim, Ayrton Senna dan Alain Prost, saat bersaing satu sama lain di trek pada akhir 1980-an, dan Ron Dennis (prinsipal tim McLaren saat itu) tidak menerapkan team order kepada mereka," kata Michael menjelaskan.
"Jenson dan Lewis (Hamilton) telah melakukan persaingan secara adil di trek selama lebih dari tiga tahun dan meskipun mereka membuat beberapa momen kritis di layar pit, kami tidak pernah mencampuri. Dan itu keputusan yang tepat," ujarnya menuntaskan.
Perez, pembalap Meksiko yang berusia 23 tahun ini diproyeksikan bisa mengganti posisi Lewis Hamilton yang hengkang ke Mercedes GP. Debutnya di McLaren kurang menggembirkan dimana ia belum pernah masuk lima besar dari empat balapan. Saat ini ia berada di peringkat 11 dengan poin 10. Button sendiri berada satu setrip di atasnya dengan poin 13. (Tribunnews.com/den)