Mercedes Favorit di GP Monaco
Mercedes bisa dibilang tim yang paling sial di gelaran Formula One (F1) musim ini.
Penulis: Deny Budiman
TRIBUNNEWS.COM - Mercedes bisa dibilang tim yang paling sial di gelaran Formula One (F1) musim ini. Betapa tidak, lewat pembalapnya Lewis Hamilton, dan Nico Rosberg, mereka silih berganti meraih pole pada tiga perlombaan terakhir. Ironisnya, mereka justru selalu gagal memenangi lomba, bahkan posisi runner-up pun gagal diraih.
Dari lima seri sejauh ini, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg sama-sama belum bisa mengantarkan satu kemenangan pun untuk Mercedes. Pada seri teranyar di Catalunya sebelum ini, Rosberg pun cuma finis di posisi enam dan Hamilton di peringkat 12.
Namun untuk balapan di GP Monako pada 26 Mei mendatang, situasinya mungkin berbeda. Jika mereka kembali pole, sepertinya bakal sulit untuk tim lain menyalip baik Hamilton maupun Rosberg. Pasalnya, sudah terbukti bahwa manuver salip-menyalip bukan perkara gampang di Monako, sehingga membuat posisi pole jadi lebih krusial
"Sudah pasti. Mereka akan menjadi favorit untuk Monako. Mereka sudah meraih posisi pole dalam tiga balapan terakhir, mereka juga meraih waktu tercepat di kualifikasi tahun lalu dengan Michael (Schumacher, Red), jadi akan jadi kejutan jika mereka tak ada di pole lagi," katanya di Crash.
Tahun lalu, Mercedes memang melaju dengan baik dalam sesi kualifikasi GP Monako dan sempat mencatat waktu tercepat melalui Michael Schumacher--ia akhirnya ia harus turun posisi start karena penalti di seri sebelumnya.
"Di Monako menyalip jadi lebih sulit, jadi mungkin mereka akan bisa mempertahankan posisi bagus lebih lama. Itu sesuatu yang harus kami pahami dan benahi untuk hari Sabtu (kualifikasi), baik untukku dan juga Felipe (Massa)," katanya.
Di sisi lain, Direktur motorsport Mercedes, Toto Wolff justru sedang berpikir keras bagaimana mempertahankan konsistensi mobilnya. Ia pun meminta Hamilton dan Rosberg untuk lebih bisa memanfaatkan kecepatan yang telah dimiliki mobil W04.
Hamilton kini menempati peringkat empat klasemen sementara pembalap, setelah dua kali finis posisi tiga, sementara Rosberg ada di peringkat sembilan, setelah dua kali gagal finis.
"Ini adalah mobil yang cepat. Saya juga mendapat pertanyaan, apakah mobil ini dirakit untuk balapan dragster atau grand pria, tapi tidak, itu adalah hal lain. Ini bukanlah tentang tim yang berjuang dengan mobil dengan kecepatan terbatas, di mana Anda finis ke-15 pada Sabtu, kemudian 12 atau 16 pada Minggu," ujar Wolff, seperti dilansir Metro.co.uk, kemarin.
"ini adalah mobil yang luar biasa cepat pada Sabtu, memiliki kecepatan sesungguhnya, tapi kemudian pada Minggu kami gagal menyesuaikannya dengan ban. Itu adalah sesuatu yang dibutuhkan pemikiran out-of-the-box, karena ini adalah pola yang telah kita lihat pada masa lampau," sambungnya.
Wolff juga mengatakan kalau pekerjaan tim belum selesai. Ia berharap pada seri-seri berikutnya, Mercedes mampu meraih hasil yang sesuai dengan harapan. Sehingga, apa yang terjadi pada musim lalu, di mana pada akhir meraih hasil-hasil buruk, tak lagi terulang.
"Musim lalu, kami memiliki mobil yang cukup cepat pada awal musim, tapi kemudian performa memburuk. Jadi, ini adalah tentang (bagaimana) setiap orang di tim memikirkan bersama-sama, dan menganalisis apa telah dilakukan dari Sabtu hingga Minggu, dan hingga kini, segalanya belum selesai," katanya. (Tribunnews.com/den)