Pordasi ke BAKI Kamis Pagi ini
PP Pordasi ajukan gugatannya terhadap Komite Olahraga Indonesia (KOI) ke Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI)
Editor: Toni Bramantoro
"Tapi, harus siap juga kalau keputusannya tetap di Pordasi, ya semua harus terima. Begitu juga sebaliknya," tegas Ardi.
KELUAR DARI EFI
Sementara itu, sesepuh Eqina Alexander Benyamin, memaparkan beberapa 'fakta' menarik tentang EFI. Dia menyatakan, EFI itu memang organisasi berkuda, didirikan oleh 9 orang. Tetapi, 4 orang diantarnya, yakni dia sendiri, Ardi Hapsoro Hamidjoyo, Triyusni Prawiro, dan Rafiq Hakim Radinal telah keluar dari EFI.
"Karena kami sadar bahwa EFI hanya mementingkan kelompok terbatas, dan sebagian besar klub, atlit, pelatih, ofisial adalah bukan anggota EFI. Pada awal tujuanya baik krn EFI didirikan dengan spirit sebagai federasi olahraga berkuda indonesia karena pada saat itu Pordasi lebih fokus di pacuan) yang mengembangkan equestrian di Indonesia," papar Alex Benyamin.
Tapi, dalam perjalananya Ivan Yusrizal Gading dkk telah menyimpang dari maksud pendirian karena pembinaan hanya utk kelompok terbatas(hanya kelompk pendiri) dmn mereka tdk mengakui sebagian besar klub, atlet, pelatih dan official sbg anggota EFI. Sehingga sebagian besar mayarakat equestrian sepakat mendeklarasikan berdirinya eqina dan kembali kpd induk Pordasi.
"Bahwa saat ini EFI tlh diterima sbg aggota KONI, kita tahu bhw prosesnya cacat hukum krn Koni memaksakan merubah persyaratan keanggotaan dan mengabaikan keberadaan Pordasi yg notabene juga anggota Koni yg sah," jelas pemilik Santamonica stable itu.
Alex Benyamin menambahkan, kalau pemikiran Menpora ingin mempersatukan masyarakat equestrian melalui forum munas EFI, ya salah kaprah. Adakan saja munaslub di Pordasi utk menerima anggota EFI ( yg tinggal tersisa 5 orang pendiri) dan bbrp orang yg dekat dg EFI utk masuk sebagai anggota Eqina Pordasi. "Pendekatan hrs melalui pendekatan legal dan sosial bukan pendekatan politis. Sekedar sharing. Semoga bisa dicari pemikiran lain yg bisa memberikan solusi secara 'comprehensive'," tegas Alex.
Di sisi lain, terkait dengan program kegiatan Eqina, Ardi Hapsoro Hamidjoyo menegaskan komitmen kepengurusannya untuk tetap menjalankan program kegiatan seperti yang sudah direncanakan. Walau begitu, Ardi juga menyampaikan tentang perubahan jadwal penyelenggaraan seri kejurnas AE Kawilarang Memorial-2, yang awalnya direncanakan pada tanggal 24-26 Mei 2013 di Nusantara Polo Club (NPC), Jagorawi, Jawa Barat, akan ditunda ke tanggal 14-16 Juni 2013 di Pulomas, Jakarta Timur bersamaan dengan acara HUT ke-486 Jakarta yang akan memperebutkan Piala Gubenur Jokowi dan Piala Wakil Gubenur Ahok. Acara ini adalah kolaborasi antara PP. Pordasi dan Pengprov Pordasi DKI Jaya.